Fritz Haryadi selaku Ketua PW PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Papua mengunggah ulasan terkait video malam pertama Atta dan Aurel. Walau tak ada konten porno, namun Fritz mengkritisi video tersebut memberi pengaruh buruk buat anak-anak.
- Ria Susilo Wardhani
- Sabtu, 10 April 2021 - 10:13 WIB
WowKeren - Kehidupan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah usai menikah ternyata makin disorot. Disaat berbulan madu, Atta dan Aurel tak henti-hentinya jadi bahan perbincangan.
Kali ini, Fritz Haryadi, Ketua PW PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Papua, mengungkap reaksi kritis soal video malam pertama Atta dan Aurel. Fritz menilai hal itu sebagai pembodohan meski tak ada konten porno.
"BAD INFLUENCERS : ANTITESIS PENDIDIKAN KARAKTER Dengan subscribers rata-rata remaja usia sekolah, Atta Halilintar menayangkan video malam pertama," kata Fritz lewat Facebook pada 7 April. "Lima juta penonton dalam tempo 24 jam. Tentu tidak ada konten porno, platform melarangnya; tapi ini menambah dosis baru dalam asupan kebodohan yang sudah terlalu lama dicekokkan kepada generasi muda kita."
Diakui Fritz, kemunculan Atta dan YouTuber lainnya ini memberikan pengaruh buruk buat anak muda. Fritz mengungkap kalau sang istri pernah curhat soal anak didiknya yang menjadi followers dari Atta.
"Rata-rata mereka (anak didik dari istri Fritz) mengaku hanya ikut-ikutan tren, seperti bisa diduga. Yang disukai anak-anak ini dari channel Atta diantaranya konten prank, pamer mobil mahal, pamer keseharian yang bergelimang kemewahan, dan ucapan "asiyaaap" yang menjadi trademarknya," lanjut Fritz. "Pendeknya, Atta adalah perpanjangan dari sinetron. Ia menghadirkan bukti bahwa kebodohan fiktif bisa menjadi nyata. Dan untuk jasa itu anak-anak kita menimbunnya dengan uang."
Fritz juga mendukung solusi sang istri saat menasihati anak-anak didkinya. Menurut Fritz, akan lebih baik jika anak-anak tersebut unsubscribe channel YouTube dari Atta.
"Ia minta anak-anaknya unsubscribe channel Atta. Kalau bisa jangan tonton lagi. Kalau masih terasa berat, tonton saja, tapi jangan subscribe. Habis nonton, jangan lupa dislike. Jempol turun. Atta boleh kaya dari mana saja, tapi jangan dari anak-anak kita," tutur Fritz. "Guru-guru se-Indonesia perlu mengambil langkah remedial yang dicontohkan di atas."
Setelah postingan itu, Fritz dibanjiri kecaman dari netizen yang diduga mendukung Atta. Namun Fritz memilih masa bodoh dan justru kembali melontarkan reaksi menohok.
"Kabar gembira untuk kita semua, ujaran goblok "iri bilang bos" kini ada jawabnya. #TerlaluGampang #Next," kata Fritz sambil mengcapture komentar sinis dari pendukung Atta.
(wk/riaw)