Muncul Isu Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Menteri Baru Pantas Dipertahankan
wikimedia.org
Nasional

Di tengah isu reshuffle kabinet, pengamat politik Ray Rangkuti menyatakan bahwa menteri yang baru direkrut pantas dipertahankan. Penasaran apa alasan lengkapnya?

WowKeren - Isu reshuffle kabinet kembali mengemuka imbas peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta hadirnya Kementerian Investasi yang baru. Menanggapi isu ini, Pengamat politik Ray Rangkuti menyatakan bahwa menteri yang baru direkrut pantas dipertahankan.

Sebelumnya pada Desember 2020, Presiden Joko Widodo melantik enam menteri baru yakni Tri Rismaharini sebaga Menteri Sosial, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qomas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan serta M Lutfi untuk mengisi posisi Menteri Perdagangan.

Ray menyebut keenam menteri tersebut memiliki peluang besar dipertahankan oleh Jokowi. Pasalnya masa jabatan mereka belum genap satu tahun, dan menurutnya Jokowi bukan tipikal pemimpin yang akan mengukur kinerja dalam waktu singkat.

"Kalau dari aspek waktu, setidaknya nunggu satu tahun lah untuk mengukur kinerja," kata Ray. "Dari aspek waktu itu terlalu cepat, karena belum sampe 3-4 bulan, itu bukan gayanya Pak Joko Widodo."

Apalagi, menteri-menteri baru itu telah menunjukkan beragam gebrakan. Misalnya seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang berani melarang ekspor benih bening lobster, salah satu komoditas kekayaan alam Tanah Air.


"Beliau sudah buat keputusan yang sekarang menarik kembali kebijakan ekspor benur. Itu cukup disambut khalayak," terang Ray.

Selain Trenggono, Ray juga menilai Menkes Budi layak dipertahankan. Hal itu dikarenakan ia telah membuat beberapa gebrakan seperti menekan angka penularan COVID-19 dan melaksanakan vaksinasi Corona.

Secara keseluruhan, Ray mencatat keenam menteri yang baru dilantik tidak bermasalah. Apalagi, dia belum menemukan suatu peristiwa yang membuat mereka harus dicopot dari jabatannya.

"Yang memungkinkan untuk direshuffle itu kinerja. Tapi, kalau kinerja gimana mengukurnya baru beberapa bulan," pungkas Ray.

Sementara itu, isu reshuffle kabinet Jokowi dikemukakan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Menurutnya, perombakan kursi menteri akan dilakukan pekan ini. "Insya Allah pekan ini paling lambat," tutur Ngabalin kepada CNN Indonesia, Selasa (13/4).

Kendati demikian, Ngabalin tidak mengungkapkan detail waktu perombakan tersebut. Ngabalin juga mengaku masih belum mengantongi rincian reshuffle kabinet dan akan menyampaikan informasi utuh kepada publik Kamis (15/4) besok.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait