Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Negara Dunia Lakukan Aksi Nyata Atasi Perubahan Iklim
setkab.go.id
Nasional

Jokowi menghadiri KTT Perubahan Iklim atau Leaders Summit on Climate secara virtual pada Kamis (22/4). Jokowi mengutarakan pemikirannya terkait perubahan iklim yang terjadi di Indonesia.

WowKeren - Pada Kamis (22/4), Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Istana Kepresidenan Bogor secara virtual. Dalam KTT tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa hal terkait dengan pemikirannya untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi, salah satunya dampak dari perubahan iklim.

Jokowi menyebut bahwa dampak perubahan iklim, COVID-19, dan resesi global membuat tantangan untuk memulihkan keadaan semakin kompleks. "Dampak perubahan iklim sangat nyata dihadapan kita, COVID-19, dan resesi global membuat tantangan semakin kompleks," ujar Jokowi dalam KTT yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/4).

Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia sangat serius dalam mengendalikan perubahan iklim yang terjadi. Tak hanya itu, Jokowi turut mengajak dunia untuk melakukan aksi-aksi nyata mengenai perubahan iklim yang sedang terjadi.


Lebih lanjut, sebagai negara kepulauan terbesar dan pemilik hutan tropis, penanganan perubahan iklim disebut sebagai kepentingan nasional. Melalui kebijakan, pemberdayaan dan penegakan hukum, laju deforestasi Indonesia saat ini sudah mengalami penurunan sejak 20 tahun terakhir.

"Sebagai negara kepulauan terbesar dan pemilik hutan tropis, penanganan perubahan iklim adalah kepentingan nasional Indonesia," terang Jokowi. "Melalui kebijakan, pemberdayaan dan penegakan hukum, laju deforestasi Indonesia saat ini turun terendah dalam 20 tahun terakhir."

Jokowi membeberkan bahwa penghentian konversi hutan alam dan lahan gambut yang luasnya melebihi gabungan Inggris dan Norwegia yakni sebesar 66 juta hektare telah berhasil dilakukan oleh Indonesia. Tak hanya itu, di saat negara lain seperti Amerika, Australia dan Eropa mengalami peningkatan kebakaran hutan, Indonesia telah mengalami penurunan sebesar 82 persen.

"Penghentian konversi hutan alam dan lahan gambut mencapai 66 juta hektare, lebih luas dari gabungan Inggris dan Norwegia," beber Jokowi. "Penurunan kebakaran hutan hingga sebesar 82 persen di saat beberapa kawasan di Amerika, Australia dan Eropa mengalami peningkatan terluas."

Selain itu, Jokowi mengajak para pemimpin negara untuk memajukan pembangunan hijau di dunia menjadi lebih baik. Menurutnya, saat Indonesia telah memaksimalkan kontribusi yang ditentukan secara nasional untuk meningkatkan kapasitas adaptasi dan ketahanan iklim.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait