Nitish Kumar terpaksa menyimpan jenazah ibunya di rumah selama hampir dua hari selama ia mencari ruang krematorium di New Delhi yang kian penuh seiring dengan melonjaknya kasus corona.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 23 April 2021 - 21:18 WIB
WowKeren - Ibu Kota India, New Delhi, mengalami lonjakan kematian seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19. Penduduk Delhi, Nitish Kumar, terpaksa menyimpan jenazah ibunya di rumah selama hampir dua hari selama dia mencari ruang di krematorium kota.
Pada hari Kamis (22/4), ia akhirnya bisa mengkremasi ibunya yang meninggal akibat COVID-19 di fasilitas kremasi massal yang terletak di tempat parkir yang bersebelahan dengan krematorium di Seemapuri di timur laut Delhi. Ia menceritakan begitu sulitnya menemukan krematorium.
"Saya berlari ke sana ke mari tetapi setiap krematorium punya alasan," ujarnya di balik masker sambil menyipitkan matanya akibat asap yang bertiup dari pembakaran kayu. "Ada yang bilang kehabisan kayu."
India mencatat kasus harian tertinggi di dunia pada angka 314.835 di hari Kamis. Gelombang kedua pandemi telah menghancurkan infrastruktur kesehatan yang lemah. Bahkan Perdana Menteri India Narendra Modi sebelumnya menyebut jika pandemi datang seperti badai.
Warga New Delhi beralih ke fasilitas darurat yang melakukan penguburan massal dan kremasi seiring dengan krematorium yang kian terbebani. Jitender Singh Shunty yang menjalankan layanan medis nirlaba, Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal, mengatakan betapa mengerikannya pemandangan di sana.
"Tak seorang pun di Delhi pernah menyaksikan pemandangan seperti itu," ujarnya. "Anak-anak yang berumur lima tahun, 15 tahun, 25 tahun sedang dikremasi. Pengantin baru sedang dikremasi. Sulit untuk dilihat."
Sementara itu Kumar, mengatakan ketika ibunya yang merupakan petugas medis pemerintah dinyatakan positif pada 10 hari lalu, pihak berwenang tidak dapat menemukan tempat tidur rumah sakit untuknya. "Pemerintah tidak melakukan apa-apa. Hanya Anda yang bisa menyelamatkan keluarga Anda. Anda sendirian," ujarnya.
(wk/zodi)
