Ribuan Buruh Akan Penuhi Istana Negara Dan Mahkamah Konstitusi Saat May Day
pixabay.com/Ilustrasi
Nasional

Setiap 1 Mei para buruh akan terjun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah. Kali ini Ketua KSPI menyebut bahwa akan ada ribuan buruh yang turut ikut turun ke jalan.

WowKeren - Memasuki bulan Mei, ribuan buruh disebut akan menggelar aksi tahunan yakni "May Day". Seperti yang diketahui setiap tanggal 1 Mei, para buruh akan turun ke jalan menyuarakan aspirasinya.

Tahun ini, para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksinya di depan Istana Negara dan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat. Sebelumnya, mereka telah mengajukan gugatan terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja. Saat ini gugatan tersebut tengah berjalan di MK.

Said Iqbal selaku Ketua KSPI mengatakan bahwa buruh akan menyuarakan dua isu strategis yang penting bagi kehidupan buruh. Salah satunya adalah soal penolakan UU Cipta Kerja dan isu pemberlakuan upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) 2021. "Kami tak dapat menerima Omnibus Law, kami minta hakim MK kabulkan uji formil dan materiil yang sudah dilakukan perwakilan buruh anggota KSPI," ujar Said saat konferensi pers pada Selasa (27/4).


Said memperkirakan akan ada ribuan buruh yang turun ke jalan dalam aksi "May Day" di sekitar Istana Negara dan MK. Saat ini, ia masih berkoordinasi dengan aparat keamanan dan Satgas COVID-19 terkait jumlah massa buruh yang diperbolehkan ikut dalam aksi. Mengingat aksi tersebut akan dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19.

Said berharap seluruh massa diperbolehkan mendekat ke 2 lokasi tersebut. Namun jika tak diizinkan, Said berharap setidaknya ada sekitar 50-100 perwakilan boleh merapat ke MK dan Istana Negara.

"Bila tak bisa mendekat ke MK atau Istana, buruh lain dipusatkan di Patung Kuda," jelas Said. "Semua aksi dilakukan wajib menerapkan protokol kesehatan COVID-19, kami akan menaati arahan daripada Satgas COVID-19 di nasional maupun daerah,"

Sementara itu, Said juga mengatakan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea agar bisa menemui pihak Istana saat aksi "May Day". Said berharap dalam aksinya nanti bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait