KRI Nanggala-402 Dinilai Tak Laik Pakai Sejak 2007, Jokowi-Prabowo Sigap Ratas Modernisasi Alutsista
Instagram/tnilovers18
Nasional

Presiden Joko Widodo dilaporkan menggelar rapat terbatas dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait isu peremajaan alutsista yang tengah ramai dibahas pasca karamnya KRI Nanggala-402.

WowKeren - Pengamat militer Al Araf turut membagikan pandangannya soal alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI di program TV "Mata Najwa", Rabu (28/4). Pada kesempatan itu, Araf blak-blakan menyebut KRI Nanggala-402 sebenarnya sudah tak layak pakai sejak 2007 silam.

Pernyataan ini mengacu pada buku Kebijakan Postur yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan pada 2007 lalu. Di buku tersebut diungkap kapal selam dalam kondisi tak layak kalau usianya sudah 25 tahun lebih.

"Kapal selam Nanggala ini diproduksi 1979 di Jerman dan menjadi KRI 1981," terang Araf, dikutip pada Kamis (29/4). "Jadi ketika buku ini dibuat 2007, usia kapal selam ini 26 tahun. Jadi masuk ke kondisi tidak layak pakai."

Isu peremajaan alutsista jelas menjadi perhatian utama terutama setelah kasus karamnya KRI Nanggala-402 ini, termasuk oleh Menhan Prabowo Subianto. Dan isu itulah yang konon dibahas Prabowo dalam rapat terbatas yang digelar secara tertutup oleh Presiden Joko Widodo hari ini.


"Salah satunya tentang roadmap modernisasi alutsista," jelas Juru Bicara Kemenhan, Dahnil Anzar Simanjuntak. Prabowo sendiri sebelumnya memang beberapa kali menyinggung soal peremajaan alutsista nasional.

"Kita memang perlu meremajakan alutsista kita," kata Prabowo ketika konferensi pers bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kamis (22/4). "Banyak alutsista kita memang karena keterpaksaan dan karena kita mengutamakan pembangunan kesejahteraan kita belum modernisasi lebih cepat."

Mantan Komandan Jenderal Kopassus TNI ini menyatakan perhatian Jokowi terhadap isu pertahanan Indonesia, termasuk peremajaan alutsista. Menurutnya Jokowi telah memerintahkan kepada dirinya dan jajaran pimpinan TNI lain agar menyusun rencana induk untuk pertahanan Indonesia 25 tahun ke depan.

"Intinya memang kita akan investasi lebih besar tanpa mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan. Kita sedang merumuskan pengelolaan pengadaan alutsista untuk lebih tertib, lebih efisien," papar Prabowo.

Prabowo pun berjanji masterplan ini bisa selesai dalam 2-3 pekan ke depan. Selanjutnya masterplan 25 tahun pertahanan Indonesia akan ditinjau terlebih dahulu oleh Jokowi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait