Austria Pakai 'Lollipop' untuk Lakukan Testing COVID-19 ke Anak-Anak dan Balita
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Meskipun anak-anak masuk dalam perkecualian untuk tindakan pencegahan virus, namun tetap ada kekhawatiran seiring dengan dibukanya kembali sekolah dan taman kanak-kanak

WowKeren - Austria punya metode khusus untuk melakukan testing COVID-19 ke anak-anak hingga balita. Baru-baru ini sebuah alat tes corona yang berbentuk seperti lollipop tengah diluncurkan di beberapa taman kanak-kanak.

Hal ini merupakan alternatif baru terutama bagi anak-anak yang tidak akan suka jika bagian atau tenggorokan mereka harus dimasuki alat untuk keperluan tes. Meskipun anak-anak masuk dalam perkecualian untuk tindakan pencegahan virus, namun tetap ada kekhawatiran seiring dengan dibukanya kembali sekolah dan taman kanak-kanak.

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, varian yang lebih menular yang muncul di Inggris dan dominan di beberapa negara UE dapat menyebar lebih luas di antara kaum muda dan anak-anak. Sehingga hal ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya lonjakan kasus yang akan menghambat upaya vaksinasi.


Juru bicara pemerintah Austria mengatakan kepada AP bahwa provinsi Burgenland telah memesan 35.000 tes lollipop. Ini mengikuti keberhasilan proyek percontohan dengan anak-anak di beberapa taman kanak-kanak dan pusat penitipan anak. Setiap minggu provinsi tersebut akan memberikan tiga tes gratis untuk masing-masing anak.

Adapun cara penggunaan alat tersebut adalah dengan meletakkannya ke mulut lalu minta si kecil untuk mengisapnya selama 90 detik. "Letakkan tes di mulut, isap selama 90 detik, celupkan tes ke dalam wadah, tunggu 15 menit, periksa hasilnya," demikian bunyi petunjuk penggunaannya.

Gagasan ini pun mendapat respons positif dari orang tua murid. "Ini tidak masalah kami melakukannya lagi hari ini dan berhasil dengan baik. Saya pikir masuk akal untuk memiliki kontrol yang lebih ketat di sektor pendidikan," kata salah seorang ayah murid Dominik Krotschek kepada AFP.

Adalah Manuela Foedinger, pemimpin laboratorium di rumah sakit Kaiser-Franz-Joseph Wina yang menemukan metode ini. Saat ini, Foedinger tengah melakukan penelitian terhadap anak-anak berusia satu hingga enam tahun di beberapa taman kanak-kanak untuk mengetahui seberapa akurat hasil tes. Dengan begitu akan diketahui apakah tes lollipop dapat diterapkan secara lebih luas.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru