Dinobatkan Jadi Negara Terbaik di Pandemi COVID-19, Singapura Hadapi Peningkatan Kasus Positif Lokal
Unsplash/Joshua Ang
Dunia

Dari total 35 kasus positif baru, Singapura melaporkan 16 kasus positif penularan lokal pada Kamis (29/4). Angka tersebut merupakan jumlah kasus penularan lokal tertinggi di Singapura sejak 11 Juli 2020 lalu.

WowKeren - Singapura dinobatkan sebagai tempat terbaik dunia selama pandemi COVID-19 oleh Bloomberg. Dalam Peringkat Ketahanan COVID-19 bulan ini, Singapura berhasil menggeser posisi Selandia Baru.

Namun demikian, Singapura justru menghadapi peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 yang ditularkan secara lokal. Dari total 35 kasus positif baru, Singapura melaporkan 16 kasus positif penularan lokal pada Kamis (29/4).

Angka tersebut merupakan jumlah kasus penularan lokal tertinggi di Singapura sejak 11 Juli 2020 lalu. Selain itu, Singapura juga mendeteksi klaster penularan COVID-19 di salah satu rumah sakit terbesarnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, 8 dari total kasus positif yang diumumkan pada Kamis lalu terkait dengan Rumah Sakit Tan Tock Seng. Klaster rumah sakit ini terdiri dari 8 pasien dan 5 anggota staf yang terdiri dari 2 dokter, seorang perawat, seorang asisten perawatan kesehatan, dan satu orang petugas kebersihan.


Adapun peningkatan kasus COVID-19 lokal ini muncul kala Singapura tengah menyiapkan travel bubble dengan Hong Kong yang rencananya akan diluncurkan pada bulan Mei ini. Laurence Wong selaku Menteri Pendidikan Singapura sekaligus anggota Gugus Tugas Penanganan Pandemi COVID-19 menegaskan bahwa pembukaan kembali ekonomi negara tersebut tidak akan menjadi proses yang mulus.

"Sejak awal, kami tegaskan bahwa ini bukan jalan satu arah, akan ada pemberhentian dan permulaan dan akan ada gundukan di sepanjang jalan," ujar Wong dalam jumpa pers, dikutip dari Straits Times. "Kami sekarang menghadapi satu kendala dalam perjalanan kami membuka kembali (perekonomian). Tapi mari kita juga percaya pada fakta bahwa hari ini, kami memiliki kemampuan dan alat yang lebih baik untuk mengendalikan infeksi."

Singapura sendiri akan memperketat aturan terkait interaksi sosial untuk mengantisipasi penularan COVID-19 lokal. Jumlah orang di mal, tempat wisata, dan toko-toko besar akan dibatasi dengan lebih ketat. Penduduk juga diimbau untuk mengadakan tidak lebih dari dua pertemuan sosial dalam sehari.

Wong mengakui bahwa pembatasan tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan, namun ia mendesak warga Singapura untuk bekerjasama dan mengurangi kegiatan sosial mereka. Pasalnya, hal tersebut diyakini merupakan satu-satunya cara Singapura dapat memperlambat penyebaran virus.

Di sisi lain, Singapura juga akan memblokir masuknya pengunjung dengan riwayat perjalanan dari Bangladesh, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka dalam dua minggu terakhir. Aturan ini berlaku untuk pemegang visa jangka panjang dan pengunjung jangka pendek mulai Minggu (2/5) besok.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru