Genjot Vaksinasi COVID-19, RI 'Rayu' Sinovac Kirim Tambahan 120 Juta Dosis Vaksin
flickr/universidadcatolica
Nasional

Melalui Bio Farma, Indonesia mencoba melobi Sinovac agar memberi hingga 120 juta dosis vaksin COVID-19 tambahan, baik berupa vaksin jadi maupun bulk yang harus diolah lebih lanjut.

WowKeren - Indonesia terus berusaha meningkatkan laju vaksinasi COVID-19. Salah satunya dilakukan lewat upaya "lobi-lobi", kali ini kepada Sinovac Biotech Ltd., asal Tiongkok.

Sebagai pengingat, dosis-dosis awal vaksin yang didistribusikan di Indonesia adalah buatan Sinovac. Dan kini Bio Farma berusaha untuk mendapatkan kiriman total 12,5 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac.

"Terkait rencana ke depan, kami sudah bikin planning. Total vaksin Sinovac 125,5 juta (bulk dan siap pakai) yang sudah ada agreement," jelas Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, ketika rapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (20/5).

Sejauh ini Sinovac memang sudah mengirimkan jutaan dosis vaksin COVID-19 kepada Indonesia, baik yang siap pakai maupun bulk dan harus diolah lagi oleh Bio Farma. Sebagai pengingat, awal dahulu Sinovac pernah mengirimkan 3 juta dosis vaksin COVID-19 siap pakai yang menurut Honesti Basyir sudah diberikan seluruhnya kepada tenaga kesehatan.

Lalu sebanyak 122,5 juta dosis lagi akan diproduksi Bio Farma sampai Oktober 2021. Namun sampai bulan Juni 2021 ini saja baru 60 juta dosis yang diedarkan Bio Farma.


"Untuk khusus Juni saja ada tambahan baru sebesar 10,6 juta. Sampai Oktober nanti kita bisa release 125 juta dosis vaksin Bio Farma," terang Honesti.

Kendati demikian, Bio Farma masih terus berusaha melobi supaya Sinovac berkenan mengirimkan tambahan jatah untuk Indonesia. Meski demikian, Bio Farma juga tak menampik bahwa banyak pertimbangan yang bisa menggagalkan lobi ini, termasuk kebutuhan vaksin COVID-19 di dalam Tiongkok sendiri.

"Semoga bisa dapat tambahan 120 juta dosis bahan baku lagi. Ini masih dalam tahap pembicaraan," pungkas Honesti.

Sejauh ini baru 3 merek vaksin COVID-19 yang masuk ke Indonesia. Yakni Sinovac yang sudah diedarkan luas, AstraZeneca yang baru-baru ini menjadi sorotan karena diduga terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang menewaskan 2 orang, serta Sinopharm yang dipakai untuk Vaksin Gotong Royong.

Sinovac sendiri sudah dipastikan manfaatnya. Bahkan belum lama ini Kementerian Kesehatan mengungkap vaksin Sinovac efektif hingga 98 persen menekan tingkat kematian akibat COVID-19.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait