Panitia Tuai Kecaman Usai Sebut Olimpiade Tokyo Tetap Digelar Meski Harus Ada 'Pengorbanan'
AP Photo/Hiro Komae
Dunia

Meskipun tidak jelas siapa yang dimaksud presiden IOC Thomas Bach ketika dia menyerukan pengorbanan, banyak yang berasumsi jika dia memikirkan publik Jepang.

WowKeren - Rencana gelaran Olimpiade Tokyo hingga kini masih menuai kontroversi. Di satu sisi ada pihak yang pro jika ajang olahraga bergengsi itu tetap digelar sedangkan pihak yang lain kontra lantaran mengingat saat ini Jepang masih menghadapi kasus COVID-19.

John Coates, wakil presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) baru-baru ini menuai kritik terkait pernyataannya yang dianggap kontroversial. Ia mengatakan Olimpiade akan dilanjutkan bahkan jika Tokyo yang menjadi tuan rumah masih dalam keadaan darurat karena virus corona.

"Jawabannya tentu saja ya," kata Coates, yang mengawasi persiapan, ketika ditanya pada hari Jumat (21/5) apakah menurutnya mereka dapat dikirim meskipun ada batasan. Diketahui, tak sedikit dari publik Jepang sendiri yang kontra dengan gelaran Olimpiade ini. Pengguna media sosial menuduh Coates dan presiden IOC, Thomas Bach, mengabaikan sentimen publik Jepang.


Pada Sabtu (24/5) Bach, yang telah dikritik karena merujuk pada "ketahanan" rakyat Jepang, mengatakan pada pertemuan Federasi Hoki Internasional, "Para atlet pasti bisa mewujudkan impian Olimpiade mereka. Kami harus berkorban untuk membuat ini bisa digelar."

Meskipun tidak jelas siapa yang dimaksud Bach ketika dia menyerukan pengorbanan, banyak yang berasumsi bahwa dia memikirkan publik Jepang. Tak pelak hal ini pun menuai reaksi keras dari para pengguna Twitter. Banyak dari mereka yang mempertanyakan mengapa rakyat Jepang yang harus "berkorban" demi acara berskala dunia tersebut.

"Apakah dia mengatakan bahwa keselamatan, kesehatan, dan kehidupan orang Jepang harus dikorbankan untuk Olimpiade?" kata salah satu pengguna Twitter. Yang lain bertanya: "Mengapa orang di Jepang harus berkorban untuk Olimpiade selama pandemi dunia? Ini jelas tidak bisa diterima."

Sebelumnya, kritik sempat datang dari Masayoshi Son, kepala eksekutif SoftBank Group. Ia mengatakan bahwa "kelambanan vaksin" Jepang dapat memberikan dampak yang serius jika Olimpiade nekat dilanjutkan. "Saat ini lebih dari 80 persen orang menginginkan Olimpiade ditunda atau dibatalkan," ujarnya melalui cuitan di Twitter.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait