Singapura Izinkan Penggunaan Alat Deteksi COVID-19 Via Napas, Mirip GeNose?
Instagram/nus_singapore
Dunia

Alat bernama BreFence Go COVID-19 tersebut dapat mengeluarkan hasil deteksi dalam waktu 60 detik dan akan digunakan bersamaan dengan rapid test antigen wajib.

WowKeren - Otoritas Singapura disebut telah mengizinkan penggunaan alat skrining COVID-19 yang bekerja menggunakan hembusan napas. Alat bernama BreFence Go COVID-19 tersebut dapat mengeluarkan hasil deteksi dalam waktu 60 detik dan akan digunakan bersamaan dengan rapid test antigen wajib.

Diketahui, alat tersebut dikembangkan oleh perusahaan start-up bernama Breathonix di bawah Universitas Nasional Singapura (NUS). Alat tersebut menggunakan corong sekali pakai dan dirancang untuk memastikan tidak ada kontaminasi silang.

Nantinya, pengguna tinggal meniup alat yang tersedia. Setelah itu, teknologi dalam alat tersebut akan menilai senyawa kimia dari napas untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.

Dalam pernyataannya pada Senin (24/5), Breathonix menyatakan bahwa pihaknya kini tengah bekerja dengan Kementerian Kesehatan Singapura untuk menjalankan uji coba penerapan alat tersebut. Uji coba tersebut akan dilakukan di salah satu titik perbatasan Singapura dengan Malaysia.


Situs Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura juga telah mengonfirmasi persetujuan penggunaan BreFence. Menurut pihak perusahaan, alat mereka adalah sistem analisa napas pertama yang mendapatkan otorisasi sementara di Singapura.

Tes napas itu disebut memiliki akurasi lebih dari 90 persen dalam uji klinis percontohan yang berbasis di Singapura. Orang yang dinyatakan positif dalam skrining BreFence tersebut harus menjalani tes swab PCR COVID-19.

Adapun orang yang hendak mengikuti tes BreFence ini perlu merogoh kocek sebesar SGD 5 hingga SGD 20 (Rp 54 ribu hingga Rp 216 ribu). Pihak perusahaan juga mengaku tengah berdiskusi dengan beberapa organisasi lokal dan luar negeri untuk menggunakan sistem tersebut.

Di sisi lain, Indonesia juga telah mengembangkan alat deteksi COVID-19 yang bekerja dengan napas bernama GeNose C19. Alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut bahkan telah digunakan sebagai salah satu syarat perjalanan di sejumlah stasiun kereta api dan terminal.

Sama seperti BreFence, pengguna GeNose juga hanya perlu meniupkan napas mereka. Bedanya, pengguna GeNose harus meniupkan napas ke dalam kantong tiup. Biaya tes GeNose juga relatif lebih murah, yakni mulai dari Rp 30 ribu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru