Sponsor Tuntut Jepang Batalkan Olimpiade Tokyo, Panitia Ngotot Tetap Lanjut
IOC/Yuichi Yamazaki
Dunia

Media partner resmi Olimpiade Tokyo, Asahi Shimbun, mendesak PM Yoshihide Suga untuk berkepala dingin dan membatalkan agenda tersebut demi keamanan di tengah pandemi.

WowKeren - Kelanjutan agenda Olimpiade Tokyo yang sudah ditunda sejak 2020 kembali ramai dibahas. Diketahui Jepang tengah dihadapkan dengan lonjakan kasus COVID-19 yang mengharuskan deklarasi status darurat ketika Olimpiade Tokyo tinggal sekitar 2 bulan lagi.

Tuntutan agar Olimpiade Tokyo dibatalkan telah datang dari berbagai pihak, salah satu yang terbaru adalah media sponsor agenda turnamen olahraga multinasional itu. Asahi Shimbun, media partner resmi Olimpiade Tokyo meminta komite mempertimbangkan pembatalan, sebagaimana disampaikan di kolom editorial hari Rabu (26/5).

"Kami mendesak Perdana Menteri Suga (Yoshihide Suga) untuk bersikap tenang dan obyektif terkait situasi yang ada dan memutuskan untuk membatalkan agenda musim panas ini," kata Asahi Shimbun. "Kita jauh dari situasi yang mengizinkan semua pihak untuk percaya diri dan merasa aman."

Asahi Shimbun mengaku tetap akan menjadi media partner Olimpiade Tokyo, namun divisi editorial yang mengkritik langkah pemerintahan Suga dengan tetap menyelenggarakan Olimpiade sebagai tindakan independen. "Kami akan tetap melanjutkan pekerjaan sebagai media partner resmi sembari memantau situasi COVID-19," ujar Asahi Shimbun.


Ketegasan Asahi Shimbun ini pun akhirnya ditanggapi oleh CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto. Ia namun memandang santai kritikan Asahi Shimbun dan menganggapnya bak opini sewajarnya media.

"Sangat natural untuk semua organisasi media menyuarakan opini mereka," ujar Muto. Ia pun menegaskan bahwa pihaknya tidak mempertimbangkan opsi penundaan apalagi pembatalan agenda besar ini.

Malah, menurut Muto, pihaknya tengah menggodok rencana untuk menunjukkan seberapa amannya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo mendatang. Hal senada juga disampaikan Presiden Tokyo 2020 yang sekaligus ketua panitia agenda ini, Seiko Hashimoto.

Hashimoto lantas mengutip fakta hanya satu pelatih yang dikonfirmasi positif COVID-19 dari seluruh rangkaian tes yang dilakukan terhadap tujuh ribu pendatang dari 50 negara. "Hal ini membuktikan bahwa mekanisme pencegahan COVID-19 kami sangat efektif," tegas Hashimoto.

Hingga kini nasib Olimpiade Tokyo memang masih belum jelas. Apalagi karena wilayah-wilayah kunci Olimpiade, seperti Tokyo dan Osaka, malah menerapkan pembatasan kegiatan ketat di tengah lonjakan kasus positif COVID-19.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru