Presiden PKS Nilai TWK Sebagai Alibi Penyingkiran Pejuang Antikorupsi Di KPK
kpk.go.id
Nasional

Buntut dari pemecatan ke-51 pegawai KPK tidak lulus TWK membuat publik semakin geram, termasuk para tokoh politik. Presiden PKS menilai bahwa TWK dijadikan sebagai alibi untuk menyingkirkan pegawai KPK berintegritas tinggi.

WowKeren - Keputusan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) mendapatkan banyak respons dari publik, salah satunya adalah Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Syaikhu mengatakan, TWK dijadikan sebagai alibi untuk menyingkirkan pejuang antikorupsi.

Syaikhu mengatakan bahwa dengan dipecatnya ke-51 pegawai dari 75 orang yang tidak lulus TWK, membuat rasa keadilan terhadap rakyat semakin terkoyak. Hal ini disebabkan oleh hampir semua pegawai KPK yang tidak lulus TWK merupakan orang-orang yang tengah mengusut kasus korupsi besar.

"Kesadaran nurani publik tersakiti karena ketika agenda pemberantasan korupsi dilemahkan, di saat yang sama dana bantuan sosial yang seharusnya diperuntukkan untuk rakyat yang terdampak pandemi," ujar Syaikhu dalam Pidato Politik Puncak HUT 19 PKS dan Halal Bihalal Nasional, Minggu (30/5). "Justru, dikorupsi habis-habisan oleh para pejabat negara yang korup."

Syaikhu menilai pemecatan terhadap ke-51 pegawai KPK menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat. Mereka yang terlibat aktif mengusut kasus korupsi yang jelas merugikan bangsa, malah dianggap tidak nasionalis dan cinta NKRI.


"Jangan sampai hanya karena segelintir oknum yang ingin melemahkan pemberantasan korupsi, institusi KPK sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi lemah," tandas Syaikhu. "Jika itu terjadi, maka rakyat lah yang dirugikan."

Seperti yang diketahui, pimpinan KPK telah memutuskan nasib ke-75 pegawai yang tidak lulus TWK. Ke-51 di antaranya dianggap sudah tidak bisa lagi bergabung dengan KPK, sedangkan sisanya akan dibina ulang mengenai wawasan kebangsaan dan bela negara.

Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar telah menyatakan bahwa ke-51 pegawai KPK tersebut mengalami kerugian karena stigma sebagai orang yang nilai kebangsaannya rusak melekat pada mereka. Menurutnya, hal itu telah merusak secara kebangsaan dan pribadi masing-masing pegawai tersebut.

Baru-baru ini, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY turut memberikan komentarnya atas pemecatan ke-51 pegawai KPK tidak lulus TWK. Menurutnya, TWK yang menjadi bahan tes tidak memiliki korelasi yang jelas dengan kinerja lembaga antirasuah itu. Ia juga mengatakan bahwa kebenaran akan segera terungkap.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru