Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum kelompok relawan Ganjarist, Mazdjo Pray. Kelompok relawan ini mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 pada Selasa (1/6).
- Bertilia Puteri
- Rabu, 02 Juni 2021 - 17:55 WIB
WowKeren - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai Ketua Umum kelompok relawan Ganjarist, Mazdjo Pray, mendapatkan lebih banyak perhatian publik usai "dikucilkan" oleh PDIP. Diketahui, Ganjar tak diundang dalam salah satu agenda PDIP di Semarang, Jateng, beberapa waktu lalu.
Menurut Mazdjo, dalam waktu singkat, tiga grup WhatsApp yang mereka buat telah dipenuhi oleh partisipan yang ingin mendukung Ganjar sebagai Capres 2024. "Mungkin peristiwa politik beberapa hari lalu bikin orang lebih aware, ternyata ada Pak Ganjar," tutur Mazdjo dalam konferensi pers pada Selasa (1/6).
Meski demikian, Mazdjo memastikan bahwa Ganjarist tidak akan ikut campur dalam polemik Ganjar dengan PDIP. Mazdjo sendiri menilai bahwa polemik tersebut merupakan dinamika yang wajar dalam sebuah parpol.
"Bagaimana hiruk-pikuk politik terkait Pak Ganjar belakangan, itu bukan domain kami," katanya. "Itu dinamika di parpol, wajar dan sah-sah saja tidak masalah."
Lebih lanjut, pihak Ganjarist disebut tidak akan berkomunikasi secara formal dengan parpol, termasuk dengan PDIP. Mazdjo mengaku sadar bahwa komunikasi ke parpol harus dilakukan antar parpol.
Oleh sebab itu, Ganjarist disebutnya hanya akan mendukung Ganjar dari lapis luar. Namun Mazdjo menyatakan bahwa pihaknya akan bermitra dengan parpol mana pun yang akan mendorong Ganjar.
"Kalau kami sebagai relawan tentu harus dengan relawan juga," pungkasnya. "Misal ada partai A yang akan mendukung (Ganjar), partai ini sudah punya relawan, kami akan berkolaborasi dalam scope itu."
Sebagai informasi, nama Ganjarist merupakan singkatan dari "Ganjar Pranowo Menuju Indonesia Satu". Kelompok relawan ini mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar sebagai Capres 2024 pada Selasa kemarin. Mazdjo mengklaim bahwa Ganjarist memiliki jaringan ke pelbagai daerah dengan total anggota setidaknya 800 orang berdasarkan jumlah anggota di grup Whatsapp dan Telegram.
Menurut Mazdjo, para anggota Ganjarist rata-rata memiliki latar belakang sebagai aktivis. Meski demikian, ada juga unsur lain yang turut bergabung dengan Ganjarist seperti pengusaha dan kalangan profesional lainnya.
(wk/Bert)
