Tsunami 29 Meter Berpotensi Hantam Jatim, Berikut Hasil Analisis BMKG
Unsplash/Todd Turner
Nasional

Saat menggelar menggelar webinar pada Rabu (2/6), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati turut membahas potensi tsunami 29 meter yang menghantui Jawa Timur. Seperti apa penjelasannya?

WowKeren - Pada Rabu (2/6), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar webinar Kajian Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, BMKG turut membahas potensi tsunami 29 meter yang menghantui Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Meski masih bersifat perkiraan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk waspada. Sebab tsunami dapat dipicu oleh gempa besar di zona subduksi selatan Jawa.

"Hasil analisis kami untuk wilayah Jawa Timur, seluruh pesisir itu potensinya, tinggi maksimum 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek, itu tinggi maksimum. Waktu tiba tercepat 20-24 menit di Kabupaten Blitar," kata Dwikorita sebagaimana ditayangkan di YouTube InfoBMKG, Rabu (2/6).

Dia menambahkan, "Misalnya Pacitan tinggi 25-28 meter, waktu datang 26-29 menit. Ini di seluruh pantai di Jawa Timur sudah ada data analisis kami silakan untuk menjadi acuan selanjutnya."

Tak hanya dapat menghantam pemukiman dalam waktu cepat, genangan akibat tsunami tersebut bisa cukup tinggi. Karena itulah BMKG meminta pemerintah daerah Jawa Timur untuk mewaspadainya.

Dia menjelaskan, "Ini sudah masuk genangan, bukan tinggi gelombang di pinggir pantai. Genangan bisa mencapai 22 meter, ini sampai masuknya juga menjorok cukup jauh (ke darat)."


Dwikorita kemudian menjelaskan bahwa Jawa Timur berpotensi mengalami gempa bumi besar dengan kekuatan magnitudo 8,7. Gempa inilah yang dapat memicu tsunami tersebut.

"Artinya baru bersiap-siap untuk lepas. Dan inilah yang kami jadikan skenario kita ambil kemungkinan magnitudo tertinggi 8,7. Ini juga berdasarkan kajian dari pusat studi gempa nasional kemungkinan 8,7," terangnya.

Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan sejarah gempa bumi besar di wilayah Jawa Timur. Menurutnya, potensi itu tetap ada hingga saat ini karena Jawa Timur dikelilingi oleh sejumlah lempeng.

Dia memaparkan, "Ada data kejadian, ada 9 kejadian dalam sejarah gempa merusak sejak 1836 sampai 1972. Ini kekuatannya merusak mengakibatkan intensitas guncangan sampai VII, itu sangat kuat."

"Ini siap-siap karena di Jawa Timur itu ada zona-zona patahan aktif seperti yang ditulis di situ, patahan aktif Kendeng, Pasuruan. Zona-zona ini mohon pemerintah daerahnya mempersiapkan," sambungnya.

Sementara itu, menurut catatan sejarah, provinsi yang dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa ini telah enam kali diterpa tsunami. "Sejarah tsunami 6 kali. Tanda bintang itu pusat-pusat gempa yang memicu tsunami. Antara lain ini tahun 1994, 2 Juni ini mengakibatkan tsunami sampai ke Banyuwangi dan pesisir selatan Jawa Timur," pungkas Dwikorita.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait