Perekonomian Warga Poso Alami Penurunan Usai Diteror Kelompok Bersenjata MIT
Unsplash/Eduardo Prim
Nasional

Belakangan, aksi teror yang dilakukan oleh kelompok bersenjata MIT sering melanda wilayah Kabupaten Poso. Akibat teror tersebut, perekonomian di Poso mengalami penurunan.

WowKeren - Aksi teror yang dilakukan oleh kelompok bersenjata masih sering terjadi di Indonesia, khususnya Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Salah satu kelompok bersenjata yang menjadi buruan polisi adalah Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Belakangan, MIT kembali berulah melakukan aksi terornya terhadap warga Poso. Teror yang dilakukan MIT membuat perekonomian warga Poso, khususnya pertanian menjadi turun. Hal ini dikarenakan ada rasa ketakutan yang dirasakan oleh para petani.

Wakil Bupati Poso Yasin Mangun mengungkapkan hal tersebut usai menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) terkait penanganan kasus terorisme di Poso. Rapat tersebut diadakan di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu, pada Rabu (2/6).

Yasin mengatakan bahwa saat ini warga merasa takut melakukan aktivitas pertanian. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa terancam usai mendapatkan teror yang dilakukan kelompok tersebut ke warga.

"Yang terdampak secara sosial, ekonomi dan psikologis itu ada ribuan orang, masyarakat kita itu jadi takut," terang Yasin. "Masyarakat tidak bisa berkebun dan bertani lagi, baik mengelola ataupun memanen."


Maka dari itu, Yasin meminta pemerintah agar segera mempercepat penanganan atas permasalahan teror yang terjadi di Poso. Khususnya keadaan psikis dan perekonomian warga Poso.

"Kita bersama pemerintah Provinsi, DPRD, serta Forkopimda tingkat satu segera kami bisa bicara dengan Presiden untuk menyampaikan apa masalah di Kabupaten Poso," jelas Yasin. "Utamanya masalah percepatan pengamanan, kedua, percepatan pemulihan ekonomi, dan ketiga percepatan pemulihan sosial dan psikologi mereka."

Sementara itu, pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah diberikan waktu selama dua bulan untuk bisa mengatasi dan menuntaskan permasalahan keamanan di wilayah Poso. Hal ini dikarenakan aksi teror tersebut telah terjadi berlarut-larut.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso menjelaskan bahwa peran serta dari semua pihak dibutuhkan untuk memutus mata rantai kelompok tersebut, termasuk para simpatisannya. Bahkan kelompok tersebut dalam merekrut anggotanya diketahui memberikan uang kepada mereka untuk membeli bahan makanan.

"Berarti ada yang suplai," tegas Abdul. "Jika kedapatan ada yang seperti itu, kami akan tindak tegas."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait