8 Daerah Berpotensi Dihantam Tsunami 29 Meter, BPBD Jatim Akui Sudah Lakukan Persiapan Ini
Flickr/arkhangellohim
Nasional

Potensi tsunami dahsyat sampai setinggi 29 meter menghantui setidaknya 8 kabupaten di Jawa Timur. BPBD setempat pun mengaku telah melakukan persiapan mitigasi bencana.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap ancaman tsunami hingga setinggi 29 meter di sejumlah wilayah Jawa Timur. Lebih tepatnya wilayah yang berpotensi dihadapkan dengan ombak berukuran masif ini adalah yang berada di kawasan laut selatan, meski kemudian dikerucutkan menjadi 8 kabupaten yang paling rawan.

"Jadi di Selatan Jawa Timur itu ada 8 kabupaten berdasarkan banyak kajian dari BMKG, BNPB," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Yanuar Rachmadi, Kamis (3/6). "Selatan Jatim itu zona rawan bencana tsunami kategori tinggi, termasuk itu rawan daerah bencana gempa bumi tinggi."

Kedelapan daerah yang dimaksud adalah Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, sampai Banyuwangi. Kendati demikian, Yanuar juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang lantaran BPBD Jatim bersama otoritas terkait sudah memberikan pembekalan soal ancaman bahaya tsunami kepada masyarakat di delapan wilayah tersebut.

"Kita bersama pihak terkait seperti TNI dan Polri sudah menyisir daerah-daerah tersebut," tutur Yanuar, dikutip pada Jumat (4/6). "Untuk melakukan mitigasi tentang ancaman bencana tsunami."


Menurut Yanuar, mereka sudah dikenalkan dengan ancaman, cara menghindar, mengantisipasi, sampai bagaimana bisa kembali hidup pulih dan harmoni pasca bencana. "Mereka tidak hanya dikenalkan materi, tapi juga praktik bagaimana menghadapi bencana," jelas Yanuar.

Pada kesempatan tersebut, Yanuar memang membenarkan adanya potensi gempa bumi dan tsunami dahsyat yang bisa mengguncang Jatim. "Kemungkinan buruk gelombang tsunami sampai 29 meter adalah hasil kajian dan survei tim ahli. Tapi soal kepastiannya, kita semua tidak tahu," katanya.

Berdasarkan hasil kajian, tsunami akan datang dalam 25-29 menit setelah gempa bumi pertama kali dirasakan. Pergerakan lempeng tektonik itu, menurut Yanuar, akan menimbulkan deformasi sehingga berdasarkan simulasi aplikasi Inaris, air laut yang mencapai darat bisa sampai sejauh 3 kilometer.

BPBD Jatim pun bukan cuma memberi pembekalan soal mitigasi bencana, tetapi juga melakukan sejumlah persiapan lain. "Kita juga memasang rambu-rambu di tempat-tempat rawan, di pantai-pantai selatan," terangnya.

Sejak 2019 lalu terus menggencarkan Desa Tangguh Bencana demi meminimalisir dampak yang ditimbulkan. "Masyarakat juga diminta menggunakan kearifan lokal masing-masing untuk mengetahui bencana itu terjadi," pungkasnya, merujuk pada penggunaan kaleng untuk deteksi gempa bumi misalnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait