Paus Fransiskus Tanggapi Penemuan 215 Rangka Anak di Kanada Namun Tak Minta Maaf
pixabay.com/Ilustrasi: gunthersimmermacher
Dunia

Dalam sambutannya pada Minggu siang, Paus Fransiskus mengatakan dia 'menanggapi dengan sedih berita mengecewakan dari Kanada tentang penemuan jenazah 215 anak'.

WowKeren - Paus Fransiskus ikut menanggapi penemuan kerangka 215 siswa pribumi yang ditemukan di bekas bangunan sekolah Kanada. Ia menyatakan kepedihan terhadap mereka yang dipaksa untuk menghadiri sekolah asrama yang dikelola gereja.

Namun sayangnya, Paus tidak menyampaikan permintaan maaf, yang melansir Al Jazeera justru permintaan maaf inilah yang dinanti-nanti oleh para penyintas sistem tersebut, yang disebut komisi penyelidikan sebagai "genosida budaya". Dalam sambutannya pada Minggu siang yang biasa disampaikan kepada publik, Paus Fransiskus mengatakan dia "menanggapi dengan sedih berita mengecewakan dari Kanada tentang penemuan jenazah 215 anak".

"Saya bergabung dengan para uskup Kanada dan seluruh Gereja Katolik di Kanada," tambahnya. "Untuk mengungkapkan kedekatan saya dengan orang-orang Kanada yang trauma dengan berita mengejutkan itu."

Lebih dari 150.000 anak First Nation, Métis, dan Inuit dipaksa bersekolah di lebih dari 130 sekolah perumahan di seluruh Kanada dari tahun 1870-an hingga 1990-an. Hal ini dilakukan sebagai kampanye untuk mengasimilasi mereka ke dalam masyarakat Kanada.


Pelecehan fisik, mental dan seksual merajalela di sekolah dan siswa dipukuli karena berbicara bahasa asli mereka. Jenazah anak-anak ini ditemukan berkat radar penembus tanah di Kamloops Indian Residential School di Kamloops, British Columbia, akhir bulan lalu.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebelumnya mengungkapkan kekecewaannya pada gereja Katolik. "Sebagai seorang Katolik, saya sangat kecewa dengan posisi yang diambil Gereja Katolik sekarang dan selama beberapa tahun terakhir," kata Trudeau kepada wartawan.

Ia mengecam gereja karena terkesan "diam" dan "tidak bertindak". Ia menyerukan agar gereja meminta maaf secara resmi dan memperbaiki perannya yang menonjol dalam sistem sekolah perumahan. "Kita masih melihat perlawanan dari gereja, kemungkinan dari gereja di Kanada," kata Trudeau, yang pada 2017 juga mengajukan permintaan resmi untuk permintaan maaf kepausan.

Adalah Kepala Rosanne Casimir dari Tk'emlups te Secwepemc First Nation di British Columbia yang menemukan jenazah di sekolah perumahan Kamloops tersebut setelah puluhan tahun bekerja. Ia mengatakan negaranya menginginkan permintaan maaf publik dari Gereja Katolik.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait