Menteri Jepang Bersikeras Gelar Olimpiade Tokyo Walau Diprotes Keras Pakar Medis Top
Pixabay/Viktar Masalovich
Dunia

Menteri Olimpiade Jepang, Tamayo Marukawa, menegaskan pihaknya tidak serta-merta bisa menjadwalkan ulang turnamen olahraga besar itu. Alih-alih ia malah meyakinkan olimpiade bisa digelar dengan aman.

WowKeren - Protes terus diarahkan kepada otoritas Jepang terkait pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang telah ditunda sejak 2020 lalu. Sebab, sebagai pengingat, turnamen olahraga internasional itu akan digelar pada musim panas mendatang di tengah bayang-bayang pandemi COVID-19 yang tengah mengganas.

Bahkan protes datang dari pakar medis dan virologis terkemuka di Jepang, Profesor Hiroshi Oshitani dari Universitas Tohoku. Oshitani sendiri merupakan salah satu penggagas dari strategi pengendalian COVID-19 di Jepang, yakni "Tiga C", merujuk menghindari tempat tertutup (closed spaces), tempat ramai (crowds), dan kontak dekat (close contact situations).

"Pemerintah dan komite, termasuk IOC (Komite Olimpiade Internasional) terus menyatakan mereka akan menggelar olimpiade yang aman. Tetapi kita semua tahu risikonya," ujar Oshitani kepada Times of London, Selasa (8/6). "Hampir 100 persen mustahil mengadakan olimpiade dengan nol risiko penyebaran infeksi, baik di Jepang maupun di negara lain pasca acara."

Oshitani pun menegaskan permintaannya agar Olimpiade Tokyo dibatalkan saja demi kebaikan bersama di tengah wabah. Namun protes Oshitani ini tampaknya berakhir dimentahkan oleh Menteri Olimpiade Jepang, Tamayo Marukawa.


"Saya rasa cukup sulit untuk menjadwal ulang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo," tegas Marukawa dalam konferensi persnya. Pada kesempatan itu ia juga menyangkal laporan adanya beberapa sponsor yang mendesak Olimpiade Tokyo agar ditunda selama beberapa bulan demi memungkinkan kehadiran lebih banyak penonton.

Walau demikian, Marukawa tak menampik jika pihaknya belum bisa memberikan kepastian dalam waktu dekat. "Saya tidak bisa mengatakan kapan keputusan jumlah maksimum penonton Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (akan diumumkan)," tuturnya.

Menurutnya pihak kepanitiaan masih terus merumuskan agar mendapat kebijakan yang benar-benar objektif. "Panitia penyelenggara memiliki angka yang lebih spesifik, tetapi ada banyak hal yang perlu dikritisi," sambung Marukawa.

Pemerintah Jepang memang sejauh ini berada di kubu yang meyakini Olimpiade Tokyo bisa digelar dengan aman, sebagaimana yang mereka klaim. Jepang mengklaim sudah menyiapkan regulasi seaman mungkin, mulai dari kewajiban vaksinasi bagi atlet dan ofisial, karantina yang memadai untuk semua pihak terlibat, sampai turnamen yang hanya bisa disaksikan masyarakat setempat.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru