Untuk sementara waktu, Perdana Menteri Sementara Claude Joseph lah yang akan bertanggung jawab atas negara. Ia mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 08 Juli 2021 - 08:38 WIB
WowKeren - Kabar duka datang dari Haiti, ketika pemimpin negara itu, Jovenel Moise, dibunuh di kediamannya. Sekelompok pria bersenjata tak dikenal menyerang Moise beserta istrinya di rumah mereka di Ibu Kota Port-au-Prince pada Selasa (6/7) tengah malam.
Menyusul insiden ini, negara tersebut menyatakan keadaan darurat. Penyelidikan pun segera dilakukan terhadap sekelompok orang bersenjata itu, di tengah kecaman dunia.
Untuk sementara waktu, Perdana Menteri Sementara Claude Joseph lah yang akan bertanggung jawab atas negara. Ia mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang. Ia juga meyakinkan bahwa polisi dan tentara akan memastikan keamanan rakyatnya.
Haiti merupakan negara yang paling miskin di Amerika. Negara ini telah berada dalam situasi politik yang genting sebelum pembunuhan nahas itu terjadi. Dan sudah bisa diperkirakan jika pembunuhan ini kian membuat situasi di sana semakin tidak stabil. Pembunuhan itu berisiko semakin mengacaukan negara itu.
Moise telah memerintah negara itu melalui dekret selama lebih dari dua tahun usai Haiti gagal menyelenggarakan pemilihan umum. Tuntutan dari pihak oposisi terkait pengunduran dirinya pun muncul dalam beberapa bulan terakhir.
Perburuan pembunuh bersenjata berlanjut pada Rabu. Sebuah video pendek yang beredar di media sosial menunjukkan adanya orang-orang bersenjata di truk pick-up di kediaman presiden setelah insiden itu terjadi.
Setelah serangan ini terjadi, negara tetangga, Dominika, segera menutup perbatasan daratnya dengan Haiti. Pejabat Haiti telah meminta bantuan internasional untuk mencari identitas penyerang yang kemungkinan telah melarikan diri lewat jalur laut.
Sementara itu, sang ibu negara berhasil selamat dari insiden itu dan segera diterbangkan ke Florida. Saat ini disebut dalam kondisi stabil namun kritis.
(wk/zodi)
