Presiden Jokowi Minta Tak Ada Lagi Stok Vaksin COVID-19 Di Organisasi Kesehatan Bawah
Twitter/setkabgoid
Nasional

Presiden Jokowi meminta tidak ada lagi pasokan vaksin COVID-19 di organisasi kesehatan terbawah seperti Puskesmas. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers pada Sabtu (17/7).

WowKeren - Pemerintah saat ini tengah berupaya keras dalam menangani pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Seperti yang diketahui, angka COVID-19 di Indonesia belakangan ini mengalami lonjakan yang signifikan.

Saat ini pun pemerintah tengah mengejar target vaksinasi COVID-19 dengan cara percepatan. Hal ini dilakukan agar bisa segera mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

Presiden Joko Widodo meminta tidak ada lagi stok vaksin COVID-19 bagi organisasi-organisasi kesehatan terbawah. Artinya adalah setiap mendapat kiriman vaksin COVID-19, diminta untuk langsung dihabiskan saat itu juga, sehingga tidak menyimpan pasokan.

"Karena kita ingin mengejar vaksinasi COVID-19 secepat-cepatnya," tutur Jokowi dalam keterangan pers melalui unggahan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7). "Dan terbukti, 2 atau 3 hari lalu, kita sehari bisa menyuntikkan 2,3 juta dosis. Saya yakin 5 juta dosis itu bisa."


Dengan begitu, Jokowi menegaskan bahwa tidak perlu adanya stok vaksin COVID-19, stok hanya ada di Bio Farma. Selain Bio Farma, diminta untuk cepat menghabiskan. "Sehingga ada kecepatan, karena salah satu kunci kita menyelesaikan masalah ini adalah kecepatan vaksinasi," imbuhnya.

Jokowi menuturkan bahwa percepatan vaksinasi COVID-19 dalam menghadapi pandemi itu sesuai dengan arahan dari Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kemudian, Jokowi juga meminta untuk terus melanjutkan vaksinasi COVID-19 secara door to door yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta untuk mengumpulkan data dan melihat angkanya dalam rangka menentukan provinsi mana yang didahulukan untuk percepatan vaksinasi COVID-19. "Jakarta dan Bali, kemarin memang ingin kita dahulukan, Bali sudah 81 persen dosis yang telah disuntikkan, DKI sudah 72 persen," lanjut Jokowi.

Menurut Jokowi, kedua provinsi tersebut pada Agustus diperkirakan sudah masuk herd immunity. "Kemudian provinsi mana yang harus kita lakukan, menurut saya tiga yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, karena ini baru 12 persen," tandas Jokowi.

Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia telah mendapatkan dosis vaksin COVID-19 sebanyak 137 juta dosis, baik vaksin jadi maupun berupa bulk. Kemudian yang sudah disuntikkan ke masyarakat kurang lebih 54 juta dosis.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait