Studi Ungkap Ratusan Ribu Anak Jadi Yatim Piatu Karena Kematian COVID-19 Global
AFP
Dunia

Perkiraan jumlah anak yatim akibat pandemi ini didasarkan pada data kematian 21 negara yang secara kolektif menyumbang 77 persen dari kematian COVID-19 global.

WowKeren - Sebuah studi yang diterbitkan oleh The Lancet pada Selasa (20/7) mengungkapkan sekitar 1.134.000 anak-anak di berbagai negara kehilangan pengasuh utama mereka karena COVID-19, termasuk setidaknya satu orangtua atau kakek-nenek yang merawat mereka. Sementara itu, 1,5 juta anak-anak kehilangan setidaknya satu pengasuh utama atau sekunder, termasuk kerabat yang merawat mereka.

Studi tersebut memperkirakan ada 862.365 anak dari 21 negara yang menjadi yatim piatu atau kehilangan kakek-nenek wali mereka karena COVID-19. Dari jumlah tersebut, 788.704 anak di antaranya menjadi yatim piatu karena kehilangan ibu, ayah, atau keduanya, dengan sebagian besar kehilangan satu orangtua.

"Hingga 30 April 2021, 1,5 juta anak-anak telah menjadi konsekuensi tragis yang diabaikan dari 3 juta kasus kematian COVID-19 di seluruh dunia. Dan jumlah ini hanya akan meningkat seiring perkembangan pandemi," ujar Susan Hill, salah satu penulis studi tersebut, dalam siaran pers. "Temuan kami menyoroti kebutuhan mendesak untuk memprioritaskan anak-anak ini dan berinvestasi dalam program dan layanan berbasis bukti untuk melindungi dan mendukung mereka sekarang dan untuk terus mendukung mereka selama bertahun-tahun ke depan."

Analisis tersebut mencakup kasus kematian COVID-19 yang dilaporkan antara 1 Maret 2020 hingga 30 April 2021. Perkiraan jumlah anak yatim akibat pandemi ini didasarkan pada data kematian 21 negara yang secara kolektif menyumbang 77 persen dari kematian COVID-19 global.


Para peneliti mengembangkan model matematikan menggunakan data terbaik untuk memperkirakan jumlah anak yang terkena dampak kematian orangtua atau wali selama pandemi. Angka kematian COVID-19 dikaitkan dengan data kesuburan pria dan wanita dari 21 negara tersebut untuk memperkirakan jumlah anak yang kehilangan orangtua akibat COVID-19. Kemtian kedua orangtua juga diperhitungkan sehingga anak-anak tersebut tak dihitung dua kali.

Amerika Serikat termasuk dalam negara dengan anak terbanyak yang kehilangan pengasuh utama mereka, yakni hampir 114 ribu anak. Namun para peneliti menduga angka tersebut lebih kecil dibandingkan yang sebenarnya.

Untuk hampir setiap negara, kematian lebih besar pada pria daripada wanita, terutama di usia paruh baya dan lebih tua. Anak-anak lima kali lebih banyak kehilangan ayah dibanding ibu mereka.

"Studi kami menetapkan perkiraan minimum - batas bawah - untuk jumlah anak yang kehilangan orang tua atau kakek-nenek," terang Dr Juliette Unwin, salah satu penulis studi tersebut. "Dalam beberapa bulan ke depan, varian dan lambatnya vaksinasi secara global mengancam untuk mempercepat pandemi, bahkan di negara-negara yang sudah sangat terpukul, mengakibatkan jutaan anak lagi menjadi yatim piatu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru