Aksi protes Nikita Mirzani terhadap pihak hotel tempatnya menjalani karantina belakangan jadi sorotan publik. Siapa sangka jika protesnya Nikita ini sampai dijadikan tajuk berita dalam sebuah surat kabar.
- Marina Larasati
- Kamis, 22 Juli 2021 - 10:20 WIB
WowKeren - Nikita Mirzani masih menjalani karantina di salah satu hotel bintang lima usai pulang berlibur dari Turki. Sebelumnya, Niki sempat protes soal pelayanan tak memuaskan yang disediakan pihak hotel.
Mulai dari biaya selangit, menu makanan tak layak, sampai diperlakukan bak tahanan. Mirisnya lagi, Niki menuding hotel tersebut memberi perlakuan berbeda kepada pejabat pemerintah yang melakukan karantina di sana.
"Ternyata hotel mewah bintang 5 yang menyediakan jasa karantina itu diperlakukan seperti tahanan. Padahal hasil PCR nya negatif, tapi diperlakukan seperti org positif," ungkap Niki di unggahan InstaStroy, Selasa (20/7). "Tidak bisa menghirup udara luar. Makanannya busuk. Udh hotel mahal tapi disuruh nyuci piring dll sendiri."
Siapa sangka jika keresahan Niki ini menjadi viral bahkan sampai dijadikan tajuk berita dalam koran alias surat kabar. Hal ini terungkap dari unggahan Instagram Story Niki, Kamis (22/7).
Tampak salah seorang netizen membagikan tangkapan layar berisi sebuah berita dengan judul "Karantina Penuh Tanda Tanya". Tak diketahui jelas apa isi dari berita tersebut. Namun jika dilihat dari judulnya, kemungkinan besar berita tersebut membahas soal karantina pasien Covid-19 yang dinilai memiliki kejanggalan.
Pemilik akun @anungchelsky yang tersebut agaknya bangga dengan Niki yang berani speak up soal keresahannya saat menjalani karantina. Ia seolah mewakili apa yang dirasakan sebagian masyarakat Indonesia. "Udah masuk koran nih!! CC Nyai @nikitamirzanimawardi_172," tulisnya dalam unggahan.
Di sisi lain, Niki lagi-lagi meluapkan amarahnya ketika Kiki The Potters menyindirnya miskin enggan dikarantina sehingga menjelek-jelekkan hotel tersebut. Niki begitu marah, karena masalah utamanya di sini adalah pelayanan tak memuaskan pihak hotel.
"Ada lagi or idi*t plus miskin bilang, klo gak mau dikarantina jgn ke luar negeri. Gak ada yg bilang gak mau dikarantina idiot. Yg dipermasalahin kan itu pelayanan dan makanannya plus kamar hotel yg panas," beber Niki.
Niki pun merasa hotel tempatnya menginap lebih buruk daripada penjara. "Lo pada rasain aja dl karantina kaya gimana. Penjara aja jam 10 siang pintu dan gembok dibuka gunanya supaya napi bisa menghirup udara segar biar gak sakit badannya dan mentalnya," sambungnya. "Ini diendapin di kamar yang ada org jamuran."
Niki menduga pihak hotel khawatir mereka akan kabur saat menjalani karantina. Padahal kata Niki paspornya disita, maka tidak mungkin baginya dan beberapa orang lain yang juga karantina di sana melarikan diri.
(wk/lara)
