Selebriti

Amarah Nikita Mirzani meledak-ledak saat mengetahui ada hotel bintang 5 yang memperlakukan pasien Covid-19 dengan tidak manusiawi. Ia bahkan membongkar perlakuan berbeda hotel tersebut pada masyarakat miskin dan pejabat pemerintah.

• Marina Larasati
• Selasa, 20 Juli 2021 - 20:43 WIB

WowKeren - Nikita Mirzani marah besar saat mengetahui ada hotel bintang 5 yang sengaja memanfaatkan namanya untuk memeras pasien Covid-19. Lewat unggahan di InstaStory, Niki menyebut ada hotel yang memasang tarif mahal untuk pasien Covid yang sedang menjalani karantina di sana.

"Indonesia berduka, tapi beberapa orang membuat duka ini menjadi bisnis untuk keuntungan usahanya masing2," kata Nikita, Selasa (20/7). "Harga hotel ketika di bandara 17 jt. Lalu sampai hotel tiba2 naik jadi 22 jt. Pada mati aja loe deh mendingan."

Bukan hanya itu, Niki juga dibuat naik pitam karena pasien Covid-19 di sana tak mendapat perlakuan baik. Bahkan mereka diperlakukan seperti tahanan. Padahal beberapa diantara mereka sudah ada yang dinyatakan negatif.

"Ternyata hotel mewah bintang 5 yang menyediakan jasa karantina itu diperlakukan seperti tahanan. Padahal hasil PCR nya negatif, tapi diperlakukan seperti org positif," bebernya. "Tidak bisa menghirup udara luar. Makanannya busuk. Udh hotel mahal tapi disuruh nyuci piring dll sendiri."

Mirisnya lagi, pihak hotel juga disebut memaksa pasien Covid dari kalangan tak mampu untuk tetap membayar full. Niki yang notabene sangat peduli dengan masyarakat kecil pun langsung spontan mengucapkan sumpah serapahnya.

"Semoga Covid varian terbaru ini kena ke semua marketing manager hotel bintang 5. Staff hotel yang songong, chef yang masak buat org2 yang sedang dikarantina," ujar ibu tiga anak itu.

Lebih lanjut, Niki juga blak-blakan menyebut jika perlakuan hotel tersebut sangat berbeda pada staf kepemerintahan. Hal inilah yang semakin membuat Niki tidak habis pikir.

"Apa2 di Indonesia ini dijadikan bisnis. Malu woy sama negara luar yang memanusiakan manusia," sindir Niki. "Bukan saya ga tau, ada kok org yang ga dikarantina gara2 dia bekerja di bagian pemerintahan. Tapi giliran rakyat biasa kalian suruh karantina sampai 8 hari."

Nikita lantas mengajak semua orang untuk berani speak up jika tak mendapat keadilan. Menurutnya, tidak perlu takut berkata jujur jika memang itulah faktanya.

"So buat kalian semua yg sedang menjalani karantina. Kalau kalian mendapatkan perlakuan buruk dll, ngomong aja jgn takut," pungkasnya. "Ngomong aja jgn takut. Kalian berhak menyuarakan suara kalian. Bukan hanya berdiam diri menerima keadaan dan kenyataan."