Studi Sebut Tak Ada Bukti COVID-19 Menular dalam Bus Sekolah
Pixabay
Dunia

Rekan penulis studi tersebut, Dr. Dana Ramirez, mengakui jika pandemi COVID-19 telah menyebabkan kegiatan transportasi menjadi lebih sulit, termasuk untuk siswa.

WowKeren - Menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak seakan sudah menjadi kebiasaan normal baru yang diadopsi masyarakat. Kebiasaan ini muncul sebagai langkah pencegahan penularan virus sejak pandemi COVID-19 merebak.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of School Health pada hari Rabu (21/7) menemukan bahwa penerapan prokes yang didukung dengan teknik ventilasi sederhana bisa mencegah penyebaran COVID-19 di antara siswa di dalam bus sekolah.

Selama tahun akademik 2020-2021, di distrik sekolah yang dirahasiakan di Virginia, ada 39 kasus COVID-19 yang menular di 15 bus yang melayani 462 siswa, dengan 52 dikarantina sebagai hasilnya, kata para peneliti. Namun, pengujian dan pelacakan kontak selanjutnya mengungkapkan tidak ada penularan yang terkait dengan transportasi bus, dengan semua 52 siswa dinyatakan negatif COVID-19.


Rekan penulis studi Dr. Dana Ramirez mengakui jika pandemi COVID-19 telah menyebabkan kegiatan transportasi menjadi lebih sulit, termasuk untuk siswa. "Pandemi telah membuat sekolah umum sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan transportasi siswa," ujarnya dalam siaran pers.

Ramirez mengatakan tak sedikit distrik yang tidak mampu menyediakan ruang bus yang memungkinkan bagi penumpangnya untuk menerapkan jaga jarak. "Banyak distrik tidak memiliki cukup bus dan pengemudi untuk memungkinkan jarak tiga hingga enam kaki atau melewatkan barisan bus sambil tetap menyediakan tumpangan untuk semua anak," katanya.

Para peneliti memantau penyebaran virus di 15 bus sekolah yang melayani 462 siswa. Jarak fisik minimum 2,5 kaki diterapkan, jika memungkinkan, tetapi 10 dari 15 bus beroperasi dengan kapasitas penuh, dengan dua siswa per kursi. Ada pemakaian masker dan teknik ventilasi sederhana seperti membuka jendela, jika cuaca memungkinkan.

Wilayah Virginia tenggara tempat penelitian dilakukan telah memiliki lebih dari 120.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi sejak awal pandemi. "Kami berharap data kami dapat membantu menunjukkan bahwa bus sekolah dapat beroperasi dengan aman pada kapasitas normal bahkan pada beban kasus COVID-19 komunitas yang tinggi," kata Ramirez.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru