Ribuan Warga Asing Tinggalkan Indonesia Imbas Lonjakan COVID-19, Investasi Bakal Anjlok?
Instagram/angkasapura2
Nasional

Akibat lonjakan COVID-19 yang terjadi di Indonesia, membuat banyak warga asing 'kabur' dari Tanah Air. Hal ini disebut juga akan berdampak pada laju investasi di Indonesia.

WowKeren - Angka COVID-19 di Indonesia saat ini sangat tinggi. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan kasus yang terjadi belakangan, serta penyebaran dan penularan varian Delta sangat cepat.

Lonjakan ini memicu munculnya kabar bahwa warga asing di Indonesia, melakukan eksodus atau meninggalkan RI. Akan tetapi, hal ini bukan lah sekadar isapan jempol belaka, melainkan memang benar terjadi dalam satu bulan terkahir. Setidaknya, ada belasan ribu warga asing yang telah meninggalkan Indonesia sejak 1 Juli 2021.

Sementara itu, imigrasi kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mencatat ada sekitar 16.790 orang yang keluar dari Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Kabid Tikim Imigrasi Bandara Soetta, Sam Fernando saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (27/7).

Sam menyampaikan bahwa WNA yang pergi meninggalkan Indonesia, berasal dari berbagai negara. Ia pun memaparkan secara rinci warga asing yang pergi dari Indonesia.


Jepang menjadi negara dengan jumlah terbanyak warga yang meninggalkan Indonesia yakni sekitar 2.387 orang. Kemudian, disusul oleh Tiongkok sebanyak 2.056 orang, Korea Selatan 1.537 orang, Amerika Serikat (AS) 1.280 orang. Selanjutnya Prancis sekitar 794 orang, Inggris 664 orang, Rusia 644 orang, Jerman 563 orang, Belanda 475 orang, Arab Saudi 455 orang, dan India 449 orang.

Lebih lanjut, ada juga warga asing yang berasal dari Filipina sekitar 353 orang, Thailand 207 orang, Malaysia 295 orang, dan Singapura 112 orang telah meninggalkan Indonesia. Namun Sam tidak mengungkapkan alasan dari mereka meninggalkan Indonesia.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa akan ada pengaruh terhadap laju investasi di Indonesia terkait dengan eksodus tersebut. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikannya lebih lanjut.

"Harus diakui setiap perusahaan yang menjalankan sebagian tenaga ahli pulang ada dinamika di dalam pekerjaan itu. Harus kita memediasi mereka untuk bisa diselesaikan," tutur Bahlil dalam konferensi pers, Selasa (27/7). "Ada dampaknya di kuartal III atau tidak, belum bisa jawab sekarang, harus tanya mereka dulu."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait