Puluhan PKL Kibarkan Bendera Putih Sebagai Simbol Kesusahan Saat Penerapan PPKM Level 4
Pexels/Tara Winstead
Nasional

Penerapan PPKM Level 4 oleh pemerintah memberikan dampak langsung bagi para pedagang. Banyak dari mereka yang mengeluhkan susahnya berjualan di masa pandemi.

WowKeren - Pemerintah saat ini tengah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Selama kebijakan ini berlangsung, masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah dan tidak keluar tanpa ada keperluan penting atau darurat.

Tampaknya, PPKM Level 4 ini berdampak langsung kepada masyarakat menengah ke bawah yang berpenghasilan harian, seperti pedagang kaki lima atau PKL. PKL mengaku mengalami kesulitan dalam berjualan dan mendapatkan penghasilan.

Puluhan PKL di Kota Tegal menggelar aksi pengibaran bendera putih pada Selasa (27/7) kemarin. Adapun para pedagang tersebut diketahui biasa mangkal atau berjualan di kawasan Jalan Ahmad Yani.

Bendera putih ini disimbolkan sebagai kesulitan usaha mereka akibat perpanjangan PPKM Darurat dan penerapan PPKM Level 4. Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan dan Kaki Lima (Paleska Jaya) Kota Tegal, Slamet Riyadi menuturkan bahwa mereka kesulitan berdagang karena banyak akses jalan yang ditutup dan lampu jalan dipadamkan saat malam hari.


Slamet mengatakan bahwa aksi pengibaran bendera putih itu dilakukan secara spontan. Hal ini didasari oleh rasa susah dan ingin mendapatkan solusi dari pemerintah secara baik dan bijak.

"Kami coba mengetuk hati pemkot (Pemerintah Kota) supaya kami diperhatikan, karenanya kami melakukan aksi damai," terang Slamet. "Kami berharap jalan dibuka, kemudian lampu jalan kembali dinyalakan."

Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan bahwa Pemkot Tegal belum pernah menyalurkan bantuan sosial atau bansos. Kemudian, ia menegaskan bahwa selama ini para pedagang telah mengikuti aturan pemerintah saat penerapan PPKM, baik darurat maupun level 4, seperti aturan jam malam.

"Sejak dari awal PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tahun lalu, dan sekarang PPKM, kita selalu patuh untuk jam operasionalnya," tandas Slamet. "Sejak PPKM Darurat, atau sejak 5 Juli kita tutup serentak sampai hari ini. Karena kalau jualan juga sepi pembeli."

Dengan aksinya itu, para pedagang berharap agar pemerintah bisa lebih peduli dan mempertimbangkan lagi terkait kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat. Hal ini benar-benar berdampak bagi para pedagang.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait