Para ahli mengatakan klaim Bolsonaro tentang penipuan adalah langkah yang mungkin untuk menangkis kritik keras yang dia terima atas tanggapannya terhadap pandemi COVID-19.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 04 Agustus 2021 - 11:45 WIB
WowKeren - Presiden Brasil Jair Bolsonaro lagi-lagi harus tersandung masalah. Pada Selasa (3/8), pejabat pemilihan di Brasil mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki Bolsonaro yang dianggap memicu keraguan tentang proses pemilihan di negara itu.
Para kritikus menganggap hal ini bisa mengancam demokrasi di Brasil. Sebelumnya pekan lalu, Bolsonaro mengatakan akhir pekan lalu bahwa pemilihan presiden tahun depan mungkin tidak diadakan karena munculnya pertanyaan terkait surat suara fisik. Sebelumnya, dia juga mempertanyakan pemilu sebelumnya dan membuat klaim yang menurut pejabat pemilu tidak berdasar.
Otoritas pemilihan negara itu, TSE, mengatakan mereka akan menyelidiki pernyataannya untuk melihat apakah itu merupakan kejahatan atau pelanggaran hukum Brasil. "Mengancam pelaksanaan pemilu merupakan perilaku anti-demokrasi," kata Presiden TSE Luis Roberto Barroso, menurut The Guardian.
Barroso melanjutkan bahwa kebohongan adalah perilaku yang tidak sejalan dengan demokrasi. "Mencemari debat publik dengan disinformasi, kebohongan, kebencian, dan teori konspirasi merupakan perilaku anti-demokrasi," tambahnya.
Sementara itu, Bolsonaro, menegaskan bahwa dia tidak akan menerima intimidasi. Para ahli mengatakan klaim Bolsonaro tentang penipuan adalah langkah yang mungkin untuk menangkis kritik keras yang dia terima atas tanggapannya terhadap pandemi COVID-19.
Menurut pejabat pemilihan, pemilihan kota tahun lalu mencatat jumlah pemilih 147 juta orang di 5.500 kota dan lebih dari 400.000 mesin. Sistem pemungutan suara, yang diterapkan pada tahun 1996, dipuji karena membantu menghilangkan kecurangan dan mempercepat hasil pemilu.
Sementara itu, jajak pendapat menunjukkan bahwa presiden yang telah lama menjadi pendukung Donald Trump ini menghadapi tantangan pemilihan yang sulit tahun depan dari lawan Luiz Inacio Lula da Silva. Sosoknya juga memang seakan tak lepas dari kontroversi, terutama terkait penanganan pandemi COVID-19.
Bulan lalu, kantor jaksa agung memerintahkan penyelidikan atas peran Bolsonaro dalam skandal korupsi vaksin. Dia dituduh mengabaikan peringatan penyimpangan dalam kesepakatan untuk mengamankan 20 juta vaksin yang belum menyelesaikan uji klinis.
(wk/zodi)
