WNI di Afghanistan Ceritakan Situasi Kala Taliban Duduki Kabul: Di Jalan Sudah Belingsatan Semua
AFP
Nasional

WNI yang tak mau disebutkan namanya tersebut menceritakan situasi yang disaksikannya kala Taliban berhasil menguasai Kota Kabul pada Minggu (15/8) lalu.

WowKeren - Afghanistan kini telah berhasil dikuasai kembali oleh Taliban. Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, lantas mengungkapkan situasi di negara tersebut.

WNI yang tak mau disebutkan namanya tersebut menceritakan situasi yang disaksikannya kala Taliban berhasil menguasai Kabul pada Minggu (15/8). Ia menggambarkan situasi tersebut dengan "terjadi kepanikan dan ketakutan".

Orang-orang disebutnya berhamburan di jalan dan pengemudi mobil sudah tak lagi mengikuti aturan. WNI tersebut menjelaskan pihak keamanan mengeluarkan maklumat siaga 1 sekitar pukul 10 pagi, sebelum jam makan siang. Namun beberapa menit kemudian, Kota Kabul telah dipenuhi kendaraan hingga tak bisa bergerak.

"Kami mau langsung balik itu, di jalan-jalan sudah belingsatan semuanya. Mobil sudah ngebut sekencang- kencangnya, enggak ngikutin arus jalan," paparnya kepada BBC Indonesia. "Orang di jalan dengan berbagai macam buntelan yang mereka bawa."

Beberapa hari sebelum Taliban menduduki Kabul, kekacauan dinilainya sudah mulai bisa dirasakan. Hal ini terlihat dari banyaknya warga yang berusaha menarik uang dari rekening mereka hingga membuat antrean di mesin ATM dan bank mengular.

"Beberapa tempat penjualan bahan pokok atau sembako banyak yang tutup, harga juga naik," terangnya. "Saya 15 [Agustus] pagi masih berangkat bekerja dan melihat situasi di jalan yang luar biasa dari apa-apa yang saya pernah lihat di tahun-tahun sebelumnya, atau selama Juli."

Lebih lanjut, WNI tersebut mengaku sempat khawatir kekerasan puluhan tahun silam akan kembali berulang setelah Afghanistan berhasil dikuasai oleh Taliban. Terlebih ia menilai sebagian warga Afghanistan semakin berani menunjukkan dukungan terhadap Taliban.


"Begitu tahu pasukan Taliban ada di batas pinggir Kota Kabul, bukan cuma kami aja yang panik, semua, seluruh penduduk panik," terangnya. "Bayangin, Kabul itu jalan- jalannya tidak beraturan, jalan- jalan kecil, jalan besar juga semrawut, jalannya juga tidak bagus. Semua turun ke jalan untuk kabur menyelamatkan diri. Tapi sebenarnya mau menyelamatkan diri ke mana? Sekeliling Kota Kabul itu sudah dikuasai sama Taliban."

Pasukan Taliban rupanya mendatangi rumah-rumah penduduk usai berhasil merebut Kota Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan. Mereka menanyakan kondisi warga hingga pekerjaan pihak laki- laki di setiap rumah.

"Mungkin mereka (Taliban) akan mencari athu apakah penghuni yang mereka patroli itu adalah bagian dari personel pemerintah, kayak gitu," ujarnya.

Selain berpatroli ke rumah penduduk, milisi Taliban juga melucuti senjata polisi di kantor-kantor kedutaan, perwakilan asing, hingga kantor badan internasional lain. Seluruh personel bersenjata dari Diplomatic Protective Service (DPS) yang bernaung di bawah Kementerian Dalam Negeri dan kepolisian kini digantikan oleh milisi Taliban.

"Kelihatan sih bedanya, tampang-tampangnya sudah pejuang Taliban semua," paparnya. "Dan memang mereka sudah pasti menyandang senjata laras panjang semua. Tapi mereka sangat santun, tidak agresif, bahkan mereka mengamankan proses evakuasi dan relokasi staf organisasi internasional."

Sementara itu, warga disebut sudah mulai merapat ke Bandara bahkan sebelum Kabul diambil alih oleh Taliban. WNI itu mengungkapkan bahwa warga telah pergi ke kantor pelayanan publik di Afghanistan untuk mengurus visa sejak Juli 2021. Hanya saja masing-masing kedutaan hanya bisa meproses permohonan visa secara terbatas.

"Itulah mengapa mereka yang putus asa akhirnya merapat ke bandara. Gimana caranya kalau perlu nyangkut ke badan pesawat juga dikerjain," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait