Kemenkes Jepang Tak Laporkan Info Terkait Kasus Varian Lambda ke Pejabat Olimpiade
Dunia

Kasus varian Lambda tersebut ditemukan pada seorang wanita anggota staf Olimpiade berusia 30-an yang sempat melakukan perjalanan dari Peru dan tiba di Bandara Haneda, Tokyo pada 20 Juli 2021.

WowKeren - Kasus COVID-19 varian Lambda telah ditemukan di Jepang dan terkait Olimpiade Tokyo 2020. Kasus varian Lambda tersebut adalah seorang wanita anggota staf Olimpiade berusia 30-an yang sempat melakukan perjalanan dari Peru dan tiba di Bandara Haneda, Tokyo pada 20 Juli 2021.

Kekinian, Kementerian Kesehatan Jepang dilaporkan gagal membagikan informasi mengenai orang-orang yang diduga melakukan kontak dekat dengan kasus Lambda tersebut. Pejabat Kemenkes Jepang seharusnya mengirimkan daftar nama orang-orang yang diyakini berhubungan dekat dengan wanita itu kepada penyelenggara Olimpiade Tokyo dan pemerintah daerah tempat mereka berencana tinggal.

Namun daftar tersebut tidak dikirimkan ke penyelenggara Olimpiade. Padahal penumpang yang duduk di dekat wanita Peru tersebut kemungkinan turut terpapar virus.

"Itu adalah kelalaian selama kami menangani banyak masalah," ujar seorang pejabat Kemenkes Jepang, Rabu (18/8). "Masalah utama adalah bahwa kami tidak memiliki sistem untuk memeriksa ulang."

Sementara itu, pemerintah pusat akan segera merilis informasi mengenai kasus varian Lambda tersebut. Diketahui, pemerintah hingga kini telah mengumumkan jumlah kasus "Variant of Concern" yang ditemukan di Jepang.


Namun Varian Lambda sendiri masih belum masuk dalam daftar "Variant of Concern". Diketahui, WHO masih menetapkan strain Lambda sebagai "Variant of Interest".

Menurut Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, pemerintah akan memasukkan kasus Varian Lambda "dengan cara yang akan mengurangi kekhawatiran publik". Kato menyatakan kasus Varian Lambda tersebut telah ditangani "sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan".

"Tetapi orang-orang memiliki berbagai kepentingan dan kekhawatiran," ujar Kato dilansir Asahi Shimbun.

Seorang pejabat tinggi Kemenkes Jepang mengatakan pemerintah juga berencana untuk merilis rincian tentang kasus "Variant of Concern" dan "Variant of Interest".

Kepala Institut Nasional Penyakit Menular (NIID) Takaji Wakita menyatakan bahwa Varian Lambda menyebabkan sebagian besar infeksi COVID- 19 di Peru, Chili dan Ekuador. "Tapi secara global trennya menurun," ungkapnya.

Menurut Wakita, Varian Lambda tidak lebih menular dibanding varian Delta. "Wisatawan dari ketiga negara ini tidak banyak. Dalam keadaan saat ini, risiko penyebaran varian Lambda di Jepang sangat rendah," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru