Belum Berhasil Dievakuasi Semua, Menlu AS Sebut Ribuan Warga Menunggu Di Afghanistan
Dunia

Taliban yang telah berhasil menguasai Afghanistan, membuat Amerika Serikat (AS) menarik pasukan tentaranya. Selain itu, AS juga mengevakuasi warganya yang masih berada di Afghanistan.

WowKeren - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa ada sekitar 1.500 warganya yang mungkin tengah menunggu evakuasi dari Afghanistan. Jumlah warga yang belum dievakuasi itu disebut bisa mencapai target prioritas evakuasi warga AS di Afghanistan, menjelang tenggat waktu yang telah ditentukan Presiden Joe Biden sebelumnya.

Sementara itu, ribuan warga Afghanistan masih berjuang untuk bisa masuk ke bandara Kabul. Sedangkan ribuan warga lainnya telah berhasil dievakuasi dan diterbangkan ke tempat yang lebih aman dalam 12 hari penerbangan 24 jam.

Pada Rabu (25/8), beberapa orang AS yang bekerja di perusahaan telepon, menarik tali untuk mengeluarkan mantan rekannya di Afghanistan, advokat wanita, jurnalis, dan warga sipil lainnya. Menurut warga Afghanistan, sejauh ini, AS memberikan sedikit tindakan untuk membuat mereka bisa melewati pos pemeriksaan yang dikendalikannya, termasuk gerbang menuju penerbangan evakuasi yang telah dijanjikan sebelumnya.

"Ini 100 persen terserah Afghanistan untuk mengambil risiko ini dan mencoba untuk berjuang keluar," tutur Sunhil Varghese selaku Direktur Kebijakan Proyek Bantuan Pengungsi Internasional.


Lebih lanjut, Blinken mengatakan bahwa Biden sebelumnya, selama evakuasi menekankan pada pengarahan Departemen Luar Negeri yang menyatakan mengevakuasi warga AS adalah prioritasnya. Selain itu, ia juga berkomitmen untuk membantu mengevakuasi warga Afghanistan.

"Kami juga berkomitmen untuk mengeluarkan sebanyak mungkin warga Afghanistan yang berisiko sebelum tanggal 31 Agustus mendatang," terang Blinken. Biden juga berencana akan menarik ribuan tentara AS yang terakhir.

Pada Rabu (25/8), Kedutaan Besar AS di Kabul mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya untuk menjauh dari tiga gerbang bandara tertentu. Namun pihaknya tidak memberikan alasan yang jelas di balik perintahnya itu.

Di sisi lain, pejabat senior AS, mengatakan bahwa peringatan tersebut mengenai ancaman yang sedang berlangsung dan spesifik melibatkan ISIS dan potensi bom kendaraan. Hal ini juga membuat para pejabat AS merasa khawatir beberapa hari terakhir menjelang tenggat waktu penjemputan dan penarikan pasukan Amerika.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru