BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal, Peringatkan Bencana Hidrometeorologi
pixabay/ilustrasi
Nasional

BMKG kembali mengeluarkan hasil prediksinya terkait cuaca di Indonesia. Selain itu, BMKG juga memperingatkan akan terjadinya bencana di sejumlah wilayah Indonesia.

WowKeren - Belakangan ini, cuaca di sejumlah daerah Indonesia diketahui tidak menentu. Maksudnya adalah di pagi hari cuaca cerah, kemudian di sore hari mendung dan hujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan hasil prakiraan musim hujan 2021/2022. BMKG menyebut bahwa ada kemunculan beragam fenomena alam yang terjadi selama beberapa bulan di Jawa Timur (Jatim).

Dwikorita selaku Kepala BMKG mengatakan bahwa sejak Maret 2021, Indonesia mengalami kemarau basah, termasuk di Jatim. "Itu yang menjadikan beberapa wilayah mengalami kekeringan panjang lebih dari 60 hari, terutama di Selatan Khatulistiwa," terang Dwikorita dalam keterangan tertulis, Jumat (27/8).

Meski demikian, kata Dwikorita, masih ada sejumlah wilayah yang akan mengalami musim hujan. Adapun wilayah itu di Utara dan Barat Indonesia. Bahkan bisa terjadi kekeringan serta banjir di sana.

Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa Indonesia sendiri merupakan benua maritim iklim cuacanya sangat dipengaruhi Samudera Pasifik, Hindia, Benua Australia, dan Asia. Hal ini lah yang semakin menjadi faktor perubahan musim yang dinamis.


"Itu yang menyebabkan kompleksitas dan perubahan yang dinamis, tetapi mengikuti siklus," jelas Dwikorita. "Ada kalanya musim kemarau, tetapi terjadi dingin."

Selain itu, Dwikorita juga memprediksi bakal ada daerah yang mengalami puncak kemarau hingga September mendatang atau musim hujan yang datang lebih awal. Ia pun memperingatkan potensi kemunculan bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi ketika musim hujan datang lebih awal.

Sementara itu, sejumlah wilayah di Indonesia nantinya akan mengalami intensitas lebih tinggi. Dwikorita menjabarkan daerah yang dimaksud adalah sebagian wilayah Aceh, Sumatera Barat, Riau sisi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara sisi Barat, Pulau Serang, dan Papua sisi Selatan.

"Kami mengimbau pemda setempat dan masyarakat perlu mewaspadai agar mitigasi lebih awal, guna mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan," papar Dwikorita.

Di sisi lain, Plt Depklim BMKG Urip Haryoko menyebut hingga Agustus 2021, seluruh wilayah di Indonesia berpeluang mengalami La Nina. Kemudian cuaca akan kembali normal sekitar Januari-Februari 2022.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait