2 Orang Guru Positif COVID-19 Saat Pergi Bersama Puluhan Murid Untuk Menonton Paralimpiade
Dunia

Sama halnya dengan Olimpiade Tokyo 2020, Paralimpiade di Jepang juga digelar di tengah pandemi COVID-19. Di sisi lain, angka kasus COVID-19 di Jepang saat ini cukup tinggi.

WowKeren - Paralimpiade telah digelar di Jepang sejak beberapa waktu yang lalu. Sama halnya dengan Olimpiade Tokyo 2020, Paralimpiade kali ini juga digelar di tengah pandemi COVID-19.

Selama Paralimpiade berlangsung, telah ditemukan kasus COVID-19 baru. Kini bertambah lagi kasus COVID-19 yang berkaitan dengan Paralimpiade.

Dua orang guru yang hendak menemani 55 orang siswanya untuk menonton acara bola gawang Paralimpiade di Makuhari Messe Hall pada 25 Agustus lalu. Mereka dinyatakan positif usai menjalani tes COVID-19. Kabar ini disampaikan oleh dewan pendidikan kota Chiba.

Salah satu guru itu diketahui berusia 50 tahun-an, sedangkan satunya berusia 40 tahun. Mereka masing-masing terpapar COVID-19 pada 27 dan 28 Agustus.

Mengenai pergi tamasya ke Chiba itu, merupakan bagian dari program penyelenggara Paralimpiade bagi anak-anak sekolah untuk menonton pertandingan secara langsung. Dewan pendidikan pada 29 Agustus lalu, mengumumkan telah mengkonfirmasi enam guru dari SMP Kaizuka Kota yang terpapar COVID-19.


Menurut dewan pendidikan, di antara enam kasus COVID-19 yang menyerang guru tersebut, pertama dikonfirmasi positif adalah yang berusia 50 tahun. Pada awalnya ia mengeluhkan demam pada 23 Agustus dan memohon cuti pada hari berikutnya. Kemudian pada 26 Agustus dinyatakan positif COVID-19.

Dua hari setelah guru tersebut izin demam, sekolah mengambil bagian dalam program di mana panitia penyelenggara Paralimpiade Tokyo mendorong siswa SD dan SMP untuk melihat pertandingan secara langsung dengan tujuan pendidikan.

Selama menonton pertandingan, guru dan para siswa mengenakan masker, dan durasi mengikuti program Paralimpiade tersebut tidak sampai 15 menit. Selain itu, juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan tertib dan disiplin.

Meski demikian, berdasarkan pemeriksaan dilakukan oleh Pusat Kesehatan Chiba, menyimpulkan tidak ada siswa yang melakukan kontak dengan gurunya. Sejauh ini, tidak ada siswa yang mengeluh sakit, namun untuk 18 siswa yang satu busa dengan guru positif COVID-19, menjalani tes PCR.

Saat ini Puskesmas belum menentukan apakah terjadi infeksi klaster di sekolah tersebut karena masih menyelidiki kontak dekat yang dilakukan keenam guru tersebut. Sementara Dewan Pendidikan mengatakan akan mempertimbangkan kembali dalam menyusun pedoman bagi sekolah yang berencana berpartisipasi program Paralimpiade.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait