Peringkat 8 yang disandang Singapura adalah yang terbaik di Asia Tenggara. Sebab peringkat negara ASEAN lain seperti Indonesia dan Malaysia 'tiarap' sampai di bawah 50 besar.
- Elvariza Opita
- Rabu, 01 September 2021 - 13:37 WIB
WowKeren - Singapura pernah menjadi negara dengan peringkat pertama ketahanan terhadap COVID-19 yang dibuat oleh Bloomberg. Dijelaskan bahwa peringkat yang dirilis bulanan ini menunjukkan bagaimana negara bertahan menghadapi pandemi COVID-19 dengan disrupsi sosial dan ekonomi tersedikit.
Terdapat 12 parameter untuk menilai ketahanan terhadap pandemi COVID-19 tersebut, termasuk tingkat vaksinasi hingga jumlah kematian dan positivity rate. Dan dari semua penilaian tersebut, Singapura menjadi negara terbaik di Asia Tenggara dari segi ketahanan terhadap COVID-19, meski itu pun masih di urutan ke-8.
Dengan total skor 73,3, Singapura di bulan Agustus berhasil mencapai tiga peringkat lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan untuk peringkat tiga teratas negara yang paling tahan terhadap COVID-19 didominasi oleh negara-negara Nordik seperti Norwegia di urutan pertama dengan skor 80,1.
Belanda berada di urutan kedua dengan skor 75,8, sedangkan Finlandia di urutan ketiga dengan skor 75. Padahal pada April 2021 kemarin Singapura berhasil menjadi peringkat pertama di sistem penilaian ini.
Lantas di mana letak tetangga-tetangga Singapura dari negara Asia Tenggara? Rupanya berbeda nasib dengan negara Nordik, peringkat Asia Tenggara dalam daftar ketahanan COVID-19 ini begitu tiarap dan berada di urutan-urutan terbawah.
Thailand berada di peringkat ke-49 dengan skor 47,7. Disusul Vietnam (45,9), Indonesia (44,6), Filipina (44,1), dan Malaysia (42,7).
Hal ini tak lepas dari tingginya skala "perang" negara terhadap wabah virus Corona varian Delta. Sedangkan menurut penilaian Bloomberg, negara di peringkat 10 terbawah adalah mereka dengan ekonomi berkembang serta kesulitan mengakses vaksin COVID-19.
Di sisi lain, Bloomberg menyiapkan 12 indikator penilaian negara dengan ketahanan terhadap COVID-19. Yakni tingkat vaksinasi, situasi lockdown, kapasitas penerbangan, rute bepergian yang sudah tervaksinasi, kasus per 100 ribu populasi dalam sebulan, tingkat fatalitas kasus dalam 3 bulan, total kematian dalam 1 bulan, serta positivity rate kasus.
Lalu indikator lain meliputi mobilitas komunitas, prediksi pertumbuhan PDB tahun 2021, tercakupnya fasilitas layanan kesehatan secara umum, serta indeks perkembangan manusia. Di sisi lain, Singapura pun mengklaim sudah memvaksinasi hingga 80 persen populasinya.
(wk/elva)
