Taliban: Perempuan Masih Boleh Bekerja di Pemerintahan Afghanistan
Dunia

Hal ini diungkapkan Wakil Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar kala ditanya apakah perempuan dan etnis minoritas akan mendapat tempat di pemerintahan baru Afghanistan.

WowKeren - Taliban menyatakan perempuan dapat tetap bekerja untuk pemerintah Afghanistan. Namun perempuan tidak dijamin mendapat posisi di kabinet atau posisi senior lainnya.

Hal ini diungkapkan Wakil Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar kala ditanya apakah perempuan dan etnis minoritas akan mendapat tempat di pemerintahan baru Afghanistan. Kepada BBC, pejabat Taliban tersebut menjelaskan bahwa posisi senior dalam pemerintahan baru akan diisi berdasarkan prestasi.

Menurut pejabat tersebut, hampir separuh pekerjaan pegawai negeri di Kementerian Afghanistan diisi oleh perempuan yang "seharusnya kembali bekerja". Hanya saja ia menyebut posisi atas dan kabinet di pemerintah baru yang akan diumumkan kemungkinan tidak akan diisi oleh perempuan.

Taliban sendiri diprediksi akan mengumumkan pemerintah barunya dalam beberapa hari ke depan. Meskipun Taliban masih belum mengungkapkan bagaimana mereka berniat untuk memerintah Afghanistan.


Para pejabat Taliban telah meminta warga Afghanistan untuk pulang dan membantu membangun kembali negara mereka. Taliban juga telah berjanji untuk melindungi hak asasi manusia (HAM).

Meski demikian, masih banyak warga Afghanistan yang berusaha melarikan diri dan berbondong-bondong pergi ke perbatasan pada Rabu (1/9), usai Bandara Kabul ditutup. Melansir The Guardian, para warga berusaha mencapai Iran, Pakistan, atau negara- negara Asia Tengah lainnya.

Sejauh ini, Taliban sendiri berfokus untuk menjaga bank, rumah sakit, dan mesin pemerintah tetap berjalan sejak mereka berhasil mengambil alih Afghanistan. Namun antrean panjang di luar bank dan melonjaknya harga di pasar telah menimbulkan kekhawatiran sehari-hari bagi penduduk Afghanistan.

Penarikan tunai telah dibatasi secara ketat per minggunya, namun masih banyak orang yang antre berjam-jam untuk mengambil uang tunai. Meningkatnya kesulitan ekonomi muncul sebagai tantangan paling mendesak bagi Taliban selaku penguasa baru Afghanistan.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi Taliban Abdul Baqi Haqqani juga telah mengumumkan bahwa perempuan diizinkan untuk masuk perguruan tinggi di Afghanistan dengan syarat khusus. Kelas mahasiswi nantinya akan dipisah dari kelas mahasiswa.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru