Krisis Perubahan Iklim Picu Peningkatan Angka Kematian Akibat Tersambar Petir di India
AFP/Arun Sankar
Dunia

Fenomena petir lebih sering terjadi di India. Selama 12 bulan hingga Maret lalu, tercatat hampir ada 19 juta sambaran terjadi. Jumlah ini naik sepertiga dari tahun sebelumnya.

WowKeren - Krisis perubahan iklim berdampak banyak pada kehidupan manusia. Di India, sekitar 2.500 orang tewas akibat sambaran petir setiap tahunnya.

Jumlah itu didapat menurut data dari pemerintah, dan jauh lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat yang hanya mencatat angka 45. Petir mengandung listrik sebanyak satu miliar volt sehingga saat menghantam bangunan fenomena alam ini dapat menyebabkan kerusakan besar.

Tak hanya manusia, sambaran petir juga bersifat mematikan bagi hewan. Pada Mei lalu, satu sambaran petir di negara bagian Assam timur laut dilaporkan mampu memusnahkan kawanan yang terdiri dari 18 gajah.

Faizuddin adalah salah seorang saksi yang masih trauma ketika sambaran petir menewaskan ketiga temannya saat mereka berfoto di atas benteng berusia 400 tahun di India. Puluhan orang bernasib sama di negara bagian barat gurun Rajasthan tahun ini. Padahal, kematian yang disebabkan oleh badai petir sebelumnya jarang terjadi.


Awal tahun ini juga dilaporkan petir telah menghantam menara di benteng lain di Chittorgarh. Situs itu dilengkapi dengan tongkat untuk menghalau serangan petir "tetapi terbukti tidak efektif," kata Ratan Jitarwal, seorang konservator.

Fenomena petir lebih sering terjadi di India. Selama 12 bulan hingga Maret lalu, tercatat hampir ada 19 juta sambaran terjadi. Jumlah ini naik sepertiga dari tahun sebelumnya. Sanjay Srivastava dari Kampanye India Tangguh Petir mengatakan bahwa hal ini juga turut didorong oleh pemanasan global.

"Karena perubahan iklim," ujarnya kepada AFP. "Dan pemanasan lokal dari permukaan bumi serta lebih banyak kelembapan, akan memicu gelombang besar petir."

Studi yang dilakukan tahun ini memperkirakan bahwa kemungkinan abad ini jumlah rata-rata sambaran petir di Lingkaran Arktik akan meningkat dua kali lipat. Kondisi ini bisa memicu kebakaran tundra yang meluas.

Yang mana hal ini akan mendorong sejumlah besar karbon yang tersimpan di dalam lapisan es yang keluar ke atmosfer yang pada akhirnya hanya akan memperburuk pemanasan global. Sebagian besar kematian manusia akibat badai petir memang dapat dicegah. Namun Srivastava mengatakan bahwa hampir tidak ada bangunan yang memiliki penangkal petir untuk melindungi penghuninya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru