Brasil Setop Ekspor Daging ke Tiongkok Usai Deteksi Kasus Penyakit Sapi Gila
AFP/Adrien Morlent
Dunia

Lebih dari setengah jumlah ekspor daging sapi Brasil ditujukan ke Tiongkok dan Hong Kong dengan Brasil merupakan pengekspor daging sapi terbesar di dunia.

WowKeren - Brasil telah mengonfirmasi dua kasus penyakit sapi gila "tak biasa" di dua pabrik sapi domestik. Menindaklanjuti hal ini, negara tersebut memutuskan untuk menangguhkan ekspor daging ke Tiongkok.

Kementerian Pertanian mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (4/9) bahwa penghentian ekspor akan segera dimulai. Pernyataan itu juga menambahkan bahwa Tiongkok yang akan memutuskan kapan akan mulai mengimpor lagi.

Kendati demikian, pihak kementerian menekankan bahwa "tidak ada risiko bagi kesehatan manusia atau hewan" yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut. Diketahui, Tiongkok merupakan pelanggan terbesar Brasil dalam hal ekspor sapi sementara Brasil adalah pengekspor daging sapi terbesar di dunia.

Lebih dari setengah ekspor daging sapi Brasil menuju ke Tiongkok dan Hong Kong. Kementerian menyebut penyakit itu sebagai "tak biasa" lantaran munculnya bersifat spontan dan sporadis. "Tidak terkait dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi", kata mereka.


Brasil segera melaporkan temuan ini ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia. Dua kasus bovine spongiform encephalopathy (BSE) diidentifikasi selama pemeriksaan kesehatan di negara bagian Minas Gerais dan Mato Grosso pada sapi tua. "Brasil belum pernah mencatat kasus klasik BSE," kata kementerian.

Sebelumnya pada Juni 2019, Brasil juga mendeteksi kasus BSE yang tidak biasa di Mato Grosso pada sapi berusia 17 tahun. Menyikapi temuan ini, Brasil pun menghentikan sementara ekspor ternaknya ke Tiongkok.

Sebagai informasi, penyakit sapi gila pertama kali muncul di Inggris pada 1980-an. Penyakit ini kemudian menyebar ke banyak negara di Eropa dan di seluruh dunia. Tak hanya mengakibatkan kekhawatiran di antara konsumen namun juga memicu krisis serius di industri daging sapi.

Penyakit sapi gila disebarkan oleh para peternak yang memberi makan sapi mereka dengan daging maupun tulang dari hewan yang sudah mati dan terinfeksi. Kematian pun dilaporkan usai orang-orang tertular varian manusia yang disebut Creutzfeldt-Jakob. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi daging sapi yang telah terinfeksi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru