Populer di Kalangan Anak Muda, 'Menteri Vaksin' Jepang Jadi Kandidat Kuat Pengganti PM Suga
Instagram/konotarogomame
Dunia

Berdasarkan jajak pendapat pada Senin (6/9), pemilih Jepang juga sangat mendukung Taro Kono sebagai Perdana Menteri berikutnya menggantikan Yoshihide Suga.

WowKeren - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah menyampaikan niatnya untuk mundur dari jabatannya. Menyusul pengumuman tersebut, muncul nama-nama yang berpotensi menjadi kandidat PM Jepang selanjutnya.

Salah satunya adalah Taro Kono, Menteri yang bertanggungjawab atas vaksinasi COVID-19 di Jepang. PM Suga bahkan dilaporkan akan mendukung Taro Kono sebagai penerusnya.

Berdasarkan jajak pendapat pada Senin (6/9), pemilih Jepang juga sangat mendukung Taro Kono sebagai PM berikutnya. Menurut survei oleh harian Yomiuri Shimbun, 23 persen responden mengatakan Taro Kono merupakan orang yang paling cocok untuk mengambil alih jabatan PM.

Taro Kono unggul tipis atas mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba yang mendapat dukungan dari 21 persen responden. Sedangkan mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida yang telah mengumumkan pencalonannya secara resmi tertinggal di angka 12 persen.


Sebagai informasi, Taro Kono sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Pertahanan. Pria berusia 58 tahun tersebut merupakan lulusan Universitas Georgetown dan fasih berbahasa Inggris.

Ia populer di kalangan pemilih muda dengan media sosial yang aktif dalam dua bahasa. Taro Kono sendiri sudah lama menjadi kandidat favorit untuk PM Jepang.

Meski demikian, para tetua partai mewaspadi Taro Kono karena keterusterangan dan reputasinya sebagai orang yang tidak konvensionil. Beberapa pihak merasa Taro Kono masih terlalu muda untuk menjabat sebagai seorang Perdana Menteri.

Sebelumnya, PM Suga yang baru menjabat kurang dari satu tahun mengejutkan publik dengan mengumumkan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai pemimpin partai Demokrat Liberal yang berkuasa bulan ini. Hal ini berarti, siapa pun yang memenangkan perlombaan kepemimpinan tersebut akan menjadi Perdana Menteri.

"Saya telah merencanakan untuk mencalonkan diri, tetapi berurusan dengan COVID-19 dan pemilihan akan membutuhkan energi yang sangat besar," ujarnya melansir Kyodo News. "Saya memutuskan bahwa tidak ada cara untuk melakukan keduanya, saya harus memilih sehingga saya memutuskan untuk fokus pada langkah-langkah penanganan virus corona."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru