Jokowi Minta Tak Euforia Berlebihan, Wamenkes Ingatkan Potensi Lonjakan COVID-19 Usai Masa Liburan
Unsplash/Fusion Medical Animation
Nasional

Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan arah yang baik. Seperti yang diketahui, belakangan ini terjadi tren penurunan kasus harian COVID-19, serta percepatan vaksinasi berjalan lancar.

WowKeren - Pada Senin (6/9) kemarin, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual. Dalam rapat tersebut, Jokowi menuturkan bahwa COVID-19 tidak akan hilang sepenuhnya.

Jokowi lantas meminta masyarakat agar tidak bereuforia berlebihan terkait terjadinya tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini. Hal ini nantinya bisa memicu kembalinya terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.

"Yang namanya COVID-19 ini tidak mungkin hilang secara total," terang Jokowi. "Yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan, statement ini penting sekali. Supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan."

Jokowi mengungkapkan berdasarkan data yang diterimanya selama 3 hari belakangan ini, menunjukkan angka penambahan kasus harian COVID-19 sudah jauh menurun hingga di bawah 10 ribu kasus. Kemudian, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) nasional pun terus menunjukkan penurunan hingga 19 persen.


Meski terjadi tren penurunan yang cukup signifikan, Jokowi meminta agar pemerintah dan masyarakat terus bersinergi dalam upaya penanganan pandemi COVID-19. Perbaikan di berbagai indikator itu pun bukan berarti masyarakat bisa beraktivitas dengan bebas. Ia menegaskan bahwa bahaya COVID-19 masih terus mengincar.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meminta agar masyarakat tidak melonggarkan protokol kesehatan, terutama saat menikmati hari libur. Adapun hari libur nasional terdekat yakni perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 20 Oktober mendatang. Hal ini disampaikannya mengingat kerap terjadi peningkatan kasus COVID-19 usai liburan.

Kenaikan atau lonjakan kasus COVID-19 bisa terjadi, kata Dante, lantaran meningkatnya mobilitas masyarakat dan abainya protokol kesehatan. "Kita masih berhati-hati karena setiap kali peningkatan mobilitas, selalu disertai dengan peningkatan kasus tersebut," tutur Dante dalam siaran pers virtual, Senin (6/9).

Sama halnya dengan Jokowi, Dante meminta agar masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan prokes, meskipun vaksinasi COVID-19 sudah berjalan lancar dan kasus hariannya menurun. Pasalnya, ada sejumlah negara yang angka vaksinasinya tinggi, tetapi tetap saja mengalami kenaikan kasus.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait