Diwarnai Pasukan Berjas Hazmat, Kenapa Parade Militer Korut Tak Pamerkan Senjata Nuklir?
Pixabay/David_Peterson
Dunia

Surat kabar Rodong Sinmun menerbitkan foto Kim Jong Un yang mengenakan setelan krem dan melambaikan tangan dari balkon ke arah pasukan dan penonton yang berkumpul.

WowKeren - Korea Utara menggelar Parade Militer di Pyongyang pada Kamis (9/9) dini hari dalam rangka memperingati HUT ke-73 negara tersebut. Parade militer tersebut dimeriahkan oleh formasi jet tempur terbang dan jajaran pasukan yang mengenakan jas hazmat oranye.

Menurut laporan media milik pemerintah Korut, beberapa senjata konvensional dipajang dalam parade tersebut, termasuk beberapa peluncur roket dan traktor yang membawa rudal anti-tank. Meski demikian, tidak ada rudal balistik yang terlihat atau disebutkan dalam laporan tersebut.

Surat kabar Rodong Sinmun menerbitkan foto Kim Jong Un yang mengenakan setelan krem dan melambaikan tangan dari balkon ke arah pasukan dan penonton yang berkumpul. Korut diketahui memang sering merayakan HUT negaranya dengan menampilkan ribuan pasukan dan perangkat keras militernya yang paling canggih dalam parade di Lapangan Kim Il-sung, Pyongyang.

Televisi milik pemerintah Korut tidak menyiarkan cuplikan pawai pasukan berjas hazmat oranye tersebut. Parade yang digelar pada malam hari tersebut juga tidak disiarkan secara langsung, namun rekamannya ditayangkan di TV pemerintah beberapa jam kemudian.


Media KCNA menyatakan ada 5,7 juta anggota Pengawal Merah Buruh-Petani yang ikut serta dalam pawai tersebut. Laporan KCNA ini dirilis beberapa jam setelah kepala staf gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa mereka memantau dengan cermat Korut setelah mendeteksi tanda- tanda parade militer.

Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul, lantas menganalisis absennya senjata strategis dalam parade militer tersebut. Menurutnya, parade yang seakan berfokus pada pasukan keamanan publik ini menunjukkan Kim Jong Un fokus pada masalah domestik seperti Covid-19 dan ekonomi.

"Parade tampaknya dirancang secara ketat sebagai festival domestik yang bertujuan untuk mempromosikan persatuan nasional dan solidaritas rezim," papar Yang Moo-jin. "Tidak ada senjata nuklir dan Kim tidak memberikan pesan saat berada di sana, yang dapat dimaksudkan untuk menjaga acara tetap rendah dan memberikan ruang untuk manuver untuk pembicaraan di masa depan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan."

Di sisi lain, Korut telah menekankan bakal meningkatkan kemampuan pencegahan dan serangan pendahuluan nuklirnya. Para ahli menilai Kim Jong Un mungkin menghadapi momen terberatnya ketika ia mendekati satu dekade pemerintahan, dengan Korut mempertahankan lockdown perbatasan tanpa batas waktu untuk mencegah virus corona dan sanksi internasional yang tanpa akhir.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru