3 Orang Meninggal Usai Disuntik Vaksin Moderna Terkontaminasi, Apa Kata Pemerintah Jepang?
AFP/Jacob King
Dunia

Sebanyak jutaan dosis vaksin Moderna ditarik karena dicurigai mengandung kontaminan stainless steel. Tiga penerima vaksin ini pun dikonfirmasi meninggal setelah disuntik.

WowKeren - Kasus kontaminasi vaksin Moderna di Jepang sempat menggemparkan dunia. Pasalnya sekitar 1,63 juta dosis vaksin Moderna ditemukan terkontaminasi bahan stainless steel dan berujung ditarik dari peredaran.

Tak berhenti sampai di situ, Jepang melaporkan tiga orang meninggal setelah menerima dosis vaksin yang terkontaminasi tersebut. Lantas apa kata pemerintah Jepang terkait fenomena ini?

Panel Kementerian Kesehatan Jepang rupanya blak-blakan mengaku belum bisa mengaitkan kematian ketiga orang tersebut dengan status mereka sebagai penerima vaksin terkontaminasi stainless steel. Dengan kata lain, Jepang belum bisa menentukan apakah penyuntikan vaksin terkontaminasi dan meninggalnya ketiga orang tersebut berkaitan atau tidak.

Sebagai informasi, tiga orang berusia 38, 39, dan 49 tahun meninggal dunia setelah menerima suntikan dosis kedua vaksin COVID-19 pada Agustus 2021 lalu. Mereka mendapat suntikan vaksin Moderna yang sebenarnya tidak dikonfirmasi mengandung kontaminan, namun tetap ditarik karena diproduksi di kloter yang sama di Spanyol.


Kedua korban berusia 30-an disebutkan tak memiliki penyakit penyerta apapun dan meninggal dunia sekitar tiga hari setelah menerima suntikan dosis kedua. Sementara penerima berusia 49 tahun meninggal sehari setelah divaksin, dengan riwayat alergi gandum buckwheat namun tanpa sejarah penyakit berat sebelumnya.

Meski demikian, panel Kemenkes Jepang akan terus menyelidiki penyebab kematian ketiga orang tersebut. Jepang sendiri juga terus mengantisipasi kondisi kesehatan para penerima vaksin yang ditarik tersebut, sebab sekitar 500 ribu dari 1,3 juta dosis yang ditarik disebut sudah disuntikkan kepada masyarakat.

Di sisi lain, Moderna dan Takeda Pharmaceutical Co., selaku perusahaan yang mengimpor dan mendistribusikan vaksin tersebut mengklaim bahwa kontaminasi stainless steel seharusnya tidak berbahaya. Sebab kontaminasi logam tersebut awam dijumpai di beberapa praktik medis.

"Stainless steel secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sendi dan jahitan logam dan staples. Dengan demikian, injeksi partikel yang diidentifikasi dalam lot ini di Jepang diperkirakan tidak akan meningkatkan risiko medis," ungkap mereka, dikutip dari Kyodo News pada Jumat (10/9).

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru