Ratusan Anak Terpapar COVID-19, Menkes Singapura Tegaskan Vaksinasi Sama Sekali Tidak Lambat
Pexels/ CDC
Dunia

Setiap negara di dunia saat ini tengah berupaya keras dalam menangani pandemi COVID-19, termasuk Singapura. Sebab COVID-19 tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang tengah melanda negara di dunia memberikan dampak yang cukup signifikan ke kehidupan. Virus ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak yang termasuk dalam kelompok rentan.

Di Singapura, sekitar 367 anak di bawah usia 12 tahun, telah terinfeksi COVID-19. Meski demikian, kondisinya diketahui tidak ada yang mengalami penyakit parah atau membutuhkan suplementasi oksigen dan perawatan ICU.

Melansir mothership.sg, pada Selasa (14/9), Menteri Senior Negara untuk Kesehatan Janil Puthucheary menuturkan di Parlemen bahwa kasus COVID-19 pada anak itu merupakan 0,6 persen dari total kasus di Singapura. Tak hanya itu, Puthucheary menuturkan 172 di antara anak yang terpapar COVID-19, dikonfirmasi telah terinfeksi varian Delta.

Kemudian, Puthucheary menambahkan bahwa menurut data global, proporsi anak-anak dengan COVID-19 yang mengalami penyakit parah sangat rendah dibandingkan dengan orang dewasa. Persentasenya juga sangat kecil.


"Persentase anak-anak yang terinfeksi yang mengalami penyakit parah dan membutuhkan perawatan intensif adalah 0,7 persen di Israel, 0,3 persen di Republik Korea, dan 0,6 persen di Prancis," terang Puthucheary.

Puthucheary juga mencatat bahwa ada bukti yang menunjukkan anak-anak dengan kondisi medis yang mendasarinya seperti genetik, neurologis, dan metabolisme atau beberapa derajat kondisi kronis, atau imunosupresi, kemungkinan berisiko lebih tinggi untuk penyakit parah. Ia lantas menegaskan bahwa dengan adanya potensi COVID-19 pada anak, orangtua diminta lebih memperhatikan mereka.

Kemudian, menanggapi pertanyaan parlemen mengenai situasi COVID-19 dan program vaksinasi, dan rencana transisi, Puthucheary menegaskan bahwa program vaksinasi COVID-19 di Singapura, sama sekali tidak berjalan lambat. Ia lantas menjelaskannya secara detail.

"Kami adalah salah satu negara paling awal yang mengamankan pasokan vaksin, dengan pengiriman pertama vaksin Pfizer-BioNTech tiba pada pertengahan Desember 2020," ungkap Puthucheary. "Salah satu yang tercepat untuk meluncurkan program vaksinasi komprehensif, dan kami sekarang telah mencapai cakupan vaksinnasi, itu salah satu yang tertinggi di dunia."

Puthucheary menerangkan, per 9 September, 81 persen penduduk Singapura telah divaksinasi lengkap. Sementara 85 persen telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait