Ernest Prakasa menyebut kemunculan tiga pemuda yang dinilai mirip dengan anggota Warkop DKI adalah sesuatu yang sudah direncanakan. Lewat akun Twitter pribadinya, Ernest memberikan komentar menohok.
- Marina Larasati
- Senin, 20 September 2021 - 15:17 WIB
WowKeren - Komika sekaligus sineas Ernest Prakasa ikut angkat bicara terkait munculnya tiga pemuda yang disebut mirip Warkop DKI. Menurut Ernest, kehadiran tiga pemuda yang mirip Indro Warkop serta mendiang Dono dan Kasino itu bukanlah suatu ketidaksengajaan.
Hal itu disampaikan Ernest melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (19/9). Dalam cuitannya, ayah tiga anak itu menyisipkan artikel yang berisi protes Indro Warkop terhadap kemunculan tiga pemuda yang menamai mereka sebagai Warkopi itu.
"Gw rasa orang-orang perlu paham bahwa WARKOP KW ini bukan organik/temen nongkrong. Tapi dibentuk dengan sengaja. Gebleg abis," tulis Ernest menohok.
Sementara itu, manajemen Warkopi akhirnya menjawab teguran yang sempat dilontarkan oleh Indro Warkop. Bang Kums memberikan tanggapan saat dihubungi awak media belum lama ini.
Bang Kums mengakui personel Warkopi memang belum bertemu langsung dengan Indro Warkop. "Ketemu (langsung) memang belum cuma dari awal kita dari pihak manajemen ada itikad baik, ada (mau coba pertemuan melalui) Zoom," jelas Bang Kums.
Rupanya sudah ada perwakilan dari Warkopi yang bertemu secara virtual dengan orang kepercayaan Indro Warkop. Akan tetapi, dirinya mengaku tak tahu apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu.
Selain itu, manajemen Warkopi juga sudah berkomunikasi dengan putri almarhum Kasino, Hanna. Ia bersyukur komunikasinya dengan Hanna berjalan baik dan lancar. "Sampai sekarang manajemen kita masih surat-suratan dengan Mbak Hanna, dengan Lembaga Warkop. Komunikasi lancar," tukas Bang Kums.
Indro Warkop sendiri punya alasan memberikan teguran pada Warkopi. Ia menjelaskan Warkop DKI sudah punya Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Warkop itu punya HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang dipegang oleh semua anak2 dari Dono Kasino Indro. Dalam berkesenian ada etika, mereka yang anda maksud amat sangat terkoordinir dan termanage, jadi anda sendiri berpikir khan dimana kekeliruannya. Kasihan mereka sebenarnya, jadi obyek 'boss'-nya," jelas Indro Warkop dalam sebuah postingan.
(wk/lara)
