Mantan Staf Akui Facebook Memang Utamakan Profit Ketimbang Penggunanya
pixabay.com/Ilustrasi/LoboStudioHamburg
Dunia

Mantan data scientist Frances Haugen menjelaskan bahwa raksasa media sosial itu secara terus-menerus mengutamakan keuntungan di atas publik dan penggunanya.

WowKeren - Mantan data scientist Facebook Frances Hauge baru-baru ini memberikan pengakuan yang cukup mengejutkan di mata publik mengenai raksasa media sosial tersebut. Kepada 60 Minutes CBS, dalam segmen yang ditayangkan pada hari Minggu (3/10) ia mengatakan bahwa raksasa media sosial itu terus-menerus mengutamakan keuntungan di hadapan publik dan penggunanya, juga telah telah menyerahkan dokumen internal kepada agen federal.

Haugen, yang juga bekerja di Google dan Pinterest, mengatakan dalam segmen tersebut bahwa Facebook mengetahui dari penelitian bahwa platform media sosial tersebut berpotensi membahayakan gadis remaja. Dia mengatakan perusahaan juga mengakhiri perlindungan keselamatan untuk pemilihan umum tahun 2020 sebelum serangan 6 Januari di US Capitol.

Haugen diperkirakan akan bersaksi di depan komite Senat minggu ini. Dia mengatakan setelah insiden Capitol AS, karyawan mengeluh di papan pesan internal.

Haugen menjelaskan bahwa Facebook akan menghasilkan semakin banyak uang ketika para penggunanya mengonsumsi lebih banyak konten. Ia mengatakan jika pada umumnya orang-orang akan senang terlibat dalam hal-hal yang menyebabkan reaksi emosional.


Oleh sebab itu, semakin banyak orang yang marah maka akan semakin banyak yang berinteraksi. Dengan begitu, akan semakin banyak pula konten yang mereka konsumsi.

"Facebook menghasilkan lebih banyak uang ketika Anda mengonsumsi lebih banyak konten," kata Haugen. "Orang-orang senang terlibat dengan hal-hal yang menimbulkan reaksi emosional. Dan semakin banyak kemarahan yang mereka hadapi, semakin banyak mereka berinteraksi dan semakin banyak yang mereka konsumsi."

Facebook pun menanggapi CBS News dengan pernyataan panjang lebar dari Lena Pietsch, direktur komunikasi kebijakan perusahaan media sosial itu. Ia mengatakan bahwa Facebook terus berupaya menyeimbangkan antara melindungi miliaran penggunanya dan kebutuhan untuk menjaga platformnya tetap aman.

"Kami terus melakukan perbaikan signifikan untuk mengatasi penyebaran misinformasi dan konten berbahaya," tegasnya. "Menyebut kami mendukung konten buruk dan tidak melakukan apa-apa itu sama sekali tidak benar."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait