Jakpro Ungkap Venue Formula E Tak Jadi di Monas Karena Alasan Ini
Piqsel
Nasional

Gunung Kartiko selaku Direktur PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkapkan bahwa ajang balap mobil listrik Formula E 2022 di Jakarta batal digelar di Monas.

WowKeren - Penyelenggaraan Formula E 2022 di Jakarta terus ramai diperbincangkan. Kini, Gunung Kartiko selaku Direktur PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkapkan bahwa ajang balap mobil listrik tersebut batal digelar di Monas.

"Venue yang jelas bukan di Monas, itu aja clue-nya," tutur Gunung kepada awak media pada Rabu (6/10).

Gunung menjelaskan bahwa ajang balap Formula E tidak jadi digelar di Monas karena perizinannya yang sulit. "Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinannya, jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta," paparnya.

Meski demikian, pihaknya telah menyiapkan lima lokasi alternatif lain. Nantinya, lokasi-lokasi tersebut akan disurvei oleh pihak Formula E Organization (FEO) terlebih dahulu.

"Banyak, ada lima alternatif," katanya. "Lima itu akan kita ajukan ke FEO, nanti mereka survei yang mana yang diinginkan nanti Oktober dia datang, November sudah kepastian."

Sementara itu, Widi Amanasto selaku Direktur Utama PT Jakpro tetap optimis bahwa penyelenggaraan Formula E di Ibu Kota akan sukses. Ia yakin bahwa penugasan yang diberi Gubernur DKI Anies Baswedan kepada PT Jakpro dapat terlaksana secara profesional.


"Jadi kami profesional aja, karena ini penugasan jadi kami akan melaksanakan dengan sukses," jelas Widi.

Menurut Widi, pihaknya telah berhasil melakukan renegosiasi dengan FEO untuk menurunkan biaya penyelenggaraan Formula E. Dari yang awalnya Pemprov DKI memiliki kewajiban membayar commitment fee sebesar Rp 2,3 triliun dalam waktu lima tahun, kini menjadi Rp 560 miliar untuk waktu tiga tahun penyelenggaraan.

"Karena kondisi COVID, kami kan pakai taktik dalam negosiasi, sekarang kondisi kami begini, kami turunkan juga (biaya commitment fee)," pungkasnya.

Nantinya, DKI harus mengeluarkan dana sebesar Rp 150 miliar untuk setiap tahun pelaksanaan Formula E, di luar commitment fee Rp 560 miliar. Dana Rp 150 miliar tersebut adalah anggaran perkiraan untuk satu hari penyelenggaraan ajang balap itu.

"Kira-kira kalau kita dapat sponsor gede, terus dapat lah Rp300 miliar maka kita bisa bikin event-event lagi tambahan pre event. Tapi kalau dapatnya Rp150 miliar, ya untuk event hari H saja cukup, ya sudah kita selenggarakan segitu," paparnya.

Menurut Widi, biaya Rp 150 miliar dari sponsor tersebut akan dipakai untuk infrastruktur penyelenggaraan, mulai dari aspal lintasan hingga batas jalan. Sedangkan commitment fee akan dipakai untuk pengirim kru, mobil, panggung, hingga grand stand.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait