Pria Di Thailand Diduga Meninggal Akibat Vaksinasi COVID-19 Berbeda, Dinkes Lakukan Investigasi
AFP
Dunia

Vaksinasi COVID-19 menjadi langkah upaya pemerintah setiap negara dalam menghadapi pandemi, termasuk Thailand. Akan tetapi, ada efek dari vaksin yang berbeda pada setiap individu.

WowKeren - Peristiwa mengenai efek penggunaan vaksin COVID-19 berbeda baru-baru ini terjadi di Thailand. Salah seorang pria yang diketahui identitasnya adalah Supoj Prasarnchue (39) meninggal usai menerima dosis vaksin kedua yang berbeda dengan suntikan pertama.

Menanggapi kabar tersebut, pihak Kepala Kesehatan Masyarakat, Nakhon Ratchasima Narinrat Pitchayakhamin menuturkan bahwa telah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) distrik dan Rumah Sakit Bua Yai untuk melakukan penyelidikan kematian Supoj. Hal ini dilakukan juga untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya Supoj.

Melansir Bangkok Post, Nakhon menuturkan bahwa investigasi kematian Supoj satu pekan dari setelah mendapat vaksinasi dosis kedua yang berbeda itu telah dilakukan pada Selasa (12/10). Sebagai informasi, Supoj meninggal pada 7 Oktober di Rumah Sakit Bua Yai.

Supoj diketahui menerima suntikan dosis vaksin COVID-19 pertama Sinovac pada 30 Agustus. Kemudian, pada 30 September, ia diinokulasi dosis kedua vaksinasi dengan AstraZeneca.

Setelah menerima dosis kedua vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Promosi Kesehatan Nong Pluang Tambon di Kabupaten Bua Yai, Supoj kembali ke rumah. Tidak lama, ia mengeluhkan demam tinggi dan sakit kepala.


Kemudian, pada 4 Oktober, Supoj menelepon sang ibu, Nattha Nawo dan menyampaikan bahwa ia tidak sehat. Selanjutnya, kerabat dari Supoj langsung membawanya ke rumah sakit Bua Yai untuk menjalani perawatan.

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, hasil rontgen Supaj menunjukkan ada pendarahan otak. Akhirnya, Supaj dirawat secara intensif selama tiga hari sebelum akhirnya meninggal pada 7 Oktober lalu.

Mengetahui Supoj meninggal, kerabatnya lantas mempertanyakan apakah kematiannya itu berhubungan dengan pencampuran dua vaksin COVID-19 yang berbeda. Di sisi lain, sang ibu, mengungkapkan bahwa Supoj dalam keadaan sehat saat hendak melakukan vaksinasi kedua.

Ibu Supoj mengungkapkan fakta dibalik alasan anaknya itu melaksanakan vaksinasi COVID-19 kedua. Supoj ingin menemui anaknya yang tinggal dengan istrinya di Nakhon Phanom. Nattha pun juga menyampaikan rasa sesalnya yang tidak bisa mendampingi sang putra selama beberapa waktu sebelum akhirnya meninggal lantaran pembatasan COVID-19.

Sementara itu, menurut Nakhon, pemerintah akan memberikan kompensansi kepada keluarga atas kematian anaknya pasca vaksinasi COVID-19. Hal ini sesuai dengan kebijakan kementerian jika seseorang meninggal dalam waktu tiga minggu pasca vaksinasi akan mendapat kompensasi finansial.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait