Jangan Lupa! Libur Maulid Nabi Diundur Besok Lusa, Menko PMK Tegaskan Demi Tangani COVID-19
kemenkopmk.go.id/Dwi Prasetya
Nasional

Jangan lupa, pemerintah telah mengundur hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi Rabu (20/10). Menko PMK Muhadjir Effendy menegaskan keputusan ini sebagai bentuk keseriusan menghadapi COVID-19.

WowKeren - Pemerintah diketahui mengundur sehari Hari Libur Nasional Maulid Nabi Muhammad SAW. Bila semula pada Selasa (19/10), hari liburnya digeser ke Rabu (20/10) alias masih besok lusa.

Perihal kebijakan ini dituangkan di Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Dan kini Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy kembali menegaskan alasannya, yakni demi mengendalikan wabah COVID-19.

Muhadjir menerangkan, libur yang semula jatuh pada Selasa menciptakan celah yang disebut "hari kejepit" pada Senin (18/10) hari ini. Dengan adanya celah ini, akan timbul masa libur panjang dan bisa memicu pergerakan massa yang besar.

"Sehingga jika liburnya tetap di hari Selasa, maka akan banyak orang yang memanfaatkan hari Senin untuk izin tidak masuk," terang Muhadjir di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (17/10). Muhadjir tampak bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin pula dalam kesempatan tersebut.


Muhadjir menuturkan, pengalaman sebelumnya menunjukkan adanya pergerakan massa yang besar ketika terjadi libur panjang. Hal ini kemudian bisa memicu terjadinya kenaikan kasus COVID-19, padahal situasi wabah belakangan sudah lebih terkendali.

"Kita tidak ingin main-main lagi," tegas Muhadjir, dikutip pada Senin (18/10). "Karena kita sudah pengalaman setiap kasus sudah turun kita membiarkan libur panjang tanpa adanya intervensi kebijakan, itu akan diikuti dengan kenaikan kasus."

Wapres Ma'ruf Amin pun menyatakan bahwa penggeseran hari libur semacam ini bukan yang pertama kali dilakukan pemerintah. "Untuk menghindari orang yang memanfaatkan hari kejepit untuk bepergian," kata Ma'ruf, yang kemudian menganalogikan situasi di Indonesia dengan negara lain seperti India.

"Walaupun sudah rendah kita antisipatif. India ketika kasus sudah landai, kemudian terjadi kelonggaran-kelonggaran, bahkan ada acara keagamaan dengan pergerakan orang yang sangat besar akhirnya kasus COVID-19 kembali naik," imbuh sang RI 2. "Kita tidak ingin terulang."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait