Malaysia Catat 424 Kasus Bayi Ditelantarkan, Setengah Di Antaranya Meninggal Dunia
pixabay.com/Ilustrasi/jarmoluk
Dunia

Dari 424 kasus yang dilaporkan, 285 melibatkan bayi yang dibuang setelah lahir, sedangkan 139 kasus sisanya adalah janin. Sebagian besar kasus terjadi di permukiman penduduk.

WowKeren - Polisi Malaysia telah menerima 424 kasus bayi dibuang selama tahun 2018 hingga September 2021 secara nasional. Rata-rata, ada sembilan bayi yang dibuang setiap bulannya.

Yang lebih buruk lagi adalah bahwa sebagian kasus tersebut melibatkan bayi yang sudah meninggal. Asisten Direktur Utama Divisi Investigasi Seksual, Perempuan dan Anak Bukit Aman Siti Kamsiah Hassan, mengatakan kepada Utusan Malaysia jika jumlah itu lebih dari setengahnya yakni 283 kasus.

Dari 424 kasus yang dilaporkan, 285 melibatkan bayi yang dibuang setelah lahir, sedangkan 139 kasus sisanya adalah janin. Ia melanjutkan bahwa sebagian besar kasus terjadi di kawasan permukiman penduduk.

"Berdasarkan penyelidikan polisi, sebagian besar kasus pembuangan bayi terjadi di pemukiman penduduk," jelasnya. "Dengan 166 kasus yang dilaporkan, diikuti oleh masjid, di sisi bangunan dan di semak-semak."


Kasus semacam itu memang sangat menyayat hati. Bahkan Siti turut bersedih dengan kejadian di mana bayi-bayi itu dibuang di toilet hingga tempat pembuangan sampah. "Yang lebih menyedihkan, kadang-kadang kita menemukannya di toilet, saluran pembuangan, tempat pembuangan sampah, bahkan di kuburan," lanjutnya.

Siti Kamsiah mengatakan jika 165 dari 424 kasus yang dilaporkan, diyakini bayi-bayi tersebut ditelantarkan oleh ibu kandungnya. Sedangkan 59 kasus yang dilaporkan, bayi-bayi itu dibuang oleh suami atau pasangan sang ibu.

Dia mengatakan masih ada 236 kasus belum terpecahkan karena polisi mengalami masalah saat melakukan identifikasi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya catatan terkait bayi tersebut. Ia kemudian membeberkan sejumlah modus yang dilakukan tersangka. Dalam sebagian kecil kasus, ada kalanya pembuang meminta bayi tersebut dirawat.

"Dalam banyak kasus, kami tidak dapat mengidentifikasi bayi karena tidak ada catatan tentang bayi tersebut," jelas Siti. "Dalam sejumlah kecil kasus, kami menemukan catatan yang meminta penemu untuk merawat bayi atau mengatur pemakaman bayi. Ada juga kasus dimana tersangka mengaku menemukan bayi di suatu tempat, tapi sebenarnya bayi tersebut adalah hasil hubungan mereka dengan pacarnya."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait