AS Dukung Taiwan Gabung Kembali ke PBB Usai Didepak 50 Tahun Lalu
pixabay.com/Ilustrasi/Ray_Shrewsberry
Dunia

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (26/10) mengatakan jika Taiwan merupakan contoh kisah sukses demokrasi.

WowKeren - Amerika Serikat pada Selasa (26/10) telah menyatakan dukungannya pada Taiwan untuk masuk kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hal itu disampaikan pada hari peringatan pengusiran resminya 50 tahun yang lalu.

Republik Rakyat Tiongkok pada hari Senin (25/10) merayakan ulang tahun ke-50 pemungutan suara pada Resolusi 2758 Perserikatan Bangsa-Bangsa, diadopsi pada 25 Oktober 1971, yang menyatakan bahwa Republik Rakyat Tiongkok sebagai "satu-satunya perwakilan sah Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa."

"Taiwan telah menjadi kisah sukses demokrasi," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan. "Modelnya mendukung transparansi, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan supremasi hukum, nilai-nilai yang selaras dengan nilai-nilai PBB."

Ia menyebut jika partisipasi Taiwan dalam PBB bukanlah masalah politik. "Partisipasi bermakna Taiwan dalam sistem PBB bukanlah masalah politik, tetapi masalah pragmatis," tambahnya.


Meski resolusi 2758 pada awalnya menyangkut perwakilan PBB, itu telah ditafsirkan untuk mendukung klaim Tiongkok ke Taiwan dan mengisolasi demokrasi secara internasional. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh profesor Sekolah Hukum Universitas Seton Hall Margaret Lewis kepada Al Jazeera.

Terlepas dari penghapusan kursinya dari badan dunia, Blinken mengatakan bahwa Taiwan telah "berpartisipasi dengan kuat dalam badan-badan khusus PBB tertentu selama sebagian besar dari 50 tahun terakhir," hingga saat ini. Blinken juga menambahkan jika Taiwan baru-baru ini tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, dan absen dari Majelis Kesehatan Dunia.

"Anggota masyarakat sipil dari seluruh dunia terlibat setiap hari dalam kegiatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa," tegasnya. "Tetapi ilmuwan Taiwan, pakar teknis, pebisnis, seniman, pendidik, pelajar, pembela hak asasi manusia, dan lainnya diblokir untuk masuk dan berpartisipasi dalam kegiatan ini."

Para pejabat AS telah mengumumkan pada Sabtu (23/10) sebelumnya bahwa pembicaraan telah dimulai tentang perluasan partisipasi Taiwan di PBB, yang dikritik oleh otoritas Tiongkok. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mendesak Amerika Serikat untuk "menghentikan kontak resmi dengan Taiwan".

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait