Vaksinasi COVID-19 Anak Usia 6-11 Tahun Bakal Digelar Di 2022, Kemenkes Butuh Tambahan Jutaan Dosis
pixabay.com
Nasional

Kemenkes beber pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6 hingga 11 tahun tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Selain itu, Kemenkes juga masih membutuhkan tambahan dosis vaksin Sinovac.

WowKeren - Seperti yang diketahui sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun. Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah merilis rekomendasi mengenai vaksinasi COVID-19 pada anak di bawah 12 tahun.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun itu tidak akan digelar dalam waktu dekat. Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Kemenkes untuk Vaksinasi COVID-19 menuturkan bahwa program vaksinasi tersebut diperkirakan baru bisa digelar pada awal 2022.

"Kita belum tahu, ini masih menunggu perhitungan sasaran dan dari Sinovac mungkin awal tahun 2022," terang Nadia kepada Antara, Rabu (3/11). Menurutnya, saat ini, Kemenkes masih berkonsultasi dengan IDAI, Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan organisasi profesi lainnya untuk mendapatkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi.


Nadia menerangkan tujuan dari konsultasi itu adalah untuk memastikan teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk rentang usia 6-11 tahun. Adapun teknis pelaksanaan yang dimaksud seperti proses screening, penanganan efek samping, hingga dosis yang dibutuhkan.

Tidak hanya itu, Nadia mengungkapkan bahwa Kemenkes membutuhkan tambahan sekitar 25 juta hingga 30 juta dosis vaksin Sinovac dalam program vaksinasi untuk anak usia di bawah 12 tahun tersebut. Ia menambahkan bahwa pesanan vaksin saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin pada anak.

"Kita harus melakukan upaya pemenuhan vaksin ini dengan menambah sekitar 25-30 juta dosis tambahan vaksin Sinovac, karena pesanan yang saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin pada rentang usia anak," lanjut Nadia.

Lebih lanjut, Nadia menuturkan bahwa vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini, masih diprioritaskan untuk kalangan dewasa dan lansia lantaran dinilai memiliki risiko kematian yang tinggi jika terpapar virus Corona (COVID-19). Menurutnya, risiko sakit berat dan kematian akibat COVID-19 pada orang dewasa dan lansia, risikonya jauh lebih tinggi dibandingkan anak-anak.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru